Profil Progesteron Serum Darah Sapi Perah Yang Digertak Birahi Dengan Prostaglandin F2α (PGF 2α) Secara Intra Muskular dan Submukosa Vulva

Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang profit progesteron serum darah sapi perah bangsa Friesian Holstein yang digertak birahi dengan Prostaglandin F2a (PGF2a) secara intra muskular dan submukosa vulva. Hewan percobaan dalam penelitian ini adalah 16 ekor sapi perah paritas pertama b...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ririn Rinawati, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2003
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/131247/1/ririn%20rinawati20240131_09304934.pdf
https://repository.unair.ac.id/131247/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang profit progesteron serum darah sapi perah bangsa Friesian Holstein yang digertak birahi dengan Prostaglandin F2a (PGF2a) secara intra muskular dan submukosa vulva. Hewan percobaan dalam penelitian ini adalah 16 ekor sapi perah paritas pertama berumur ± 2,5 - 3,5 tahun dengan berat badan ± 300 - 350 kg. Selama percobaan sapi diberi perlakuan yang sama dalam hal pakan, pemeliharaan, dan lingkungan. Keenambelas ekor sapi perah digertak birahi dengan pola penyuntikan dua kali, kemudian hewan percobaan dibagi menjadi dua kelompok yang masing - masing kelompok terdiri dari 8 ekor sapi perah. Kelompok pertama diberi perlakuan berupa penyuntikan PGF2a secara intra muskular dengan dosis 25 mg dan kelompok kedua diberi perlakuan berupa penyuntikan PGF2a secara submukosa vulva dengan dosis 7,5 mg. Perlakuan meliputi pengambilan serum darah yang dilakukan tiga kali yaitu pada saat penyuntikan PGF2a (hari ke - I I), saat birahi (hari ke - I 4) dan tujuh hari setelah birahi (hari ke- 21). Peneraan kadar hormon progesteron serum darah sapi perah dilakukan dengan teknik RIA (RadioImmunoAssay) fase padat. Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL), data basil penelitian berupa kadar progesteron (ng/ml) dianalisis statistik dengan menggunakan uji t tidak berpasangan (independent sample t test) yang disajikan dengan Statistik Program and Services Solution (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi perah 100% birahi. Kadar progesteron serum darah sapi perah yang digertak birahi dengan PGF2a secara intra muskular dan submukosa vulva pada saat penyuntikkan (hari ke - I I) secara berturut- turut adalah 3,060 ± 2,763 dan 2,456 ± 1,611, saat birahi (hari- ke 14) adalah O,o35 ± 0,099 dan 0,261± 0,485 dan tujuh hari setelah birahi (hari ke- 21) adalah 2,694 ± 1,552 dan 2,606 ± 1,879. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nyata terhadap profil progesteron sapi perah yang digertak birahi dengan prostaglandin F2a (PGF2a) secara intra muskular maupun submukosa vulva (p > 0,05).