Penggunaan Jerami Padi Sebagai Subtitusi Hijauan Pada Sapi Potong

Kebutuhan masyarakat akan protein hewani terutama yang berasal dari daging terus meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Semua kebutuhan itu dapat tercukupi hanya dengan jalan memproduksi daging sapi salah satunya, untuk itu dunia petemakan khususnya p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Pamuji, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
Published: 2002
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/131251/1/PENGGUNAAN%20JERAMI%20PADI%20SEBAGAI%20SUBTITUSI20240130_11440330.pdf
https://repository.unair.ac.id/131251/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
Description
Summary:Kebutuhan masyarakat akan protein hewani terutama yang berasal dari daging terus meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Semua kebutuhan itu dapat tercukupi hanya dengan jalan memproduksi daging sapi salah satunya, untuk itu dunia petemakan khususnya penggemukan sapi potong merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan bagi petemak, sehingga tidak sedikit pemodal yang tertarik untuk teljun ke dunia ini. Peran serta dari pemodal atau peternak sebagai produsen daging sangat didukung oleh pemerintah, sesuai dengan instruksinya yaitu "Swadaya Daging 2005" Sayangnya, kebutuhan untuk swadaya daging tidak akan terwujud kalau tidak didukung dengan penyediaan bibit-bibit yang siap digemukkan. Kemampuan petemak dalam hal penyediaan bibit untuk memenuhi kebutuhan industri lokal masih belum tercapai, sehingga usaha penggemukan ini masih mengandalkan bibit import (Anonimus, 2000"). Pcrmintaan bibit penggemukan (pedetan) yang terus meningkat dan belum terpenuhi olch petemak lokal, dapat diatasi tanpa mengimport bibit-bibit dari luar, syaratnya yaitu dengan pemeliharaan induk bibit, dengan dipeliharannya induk bibit akan dihasilkan bibit-bibit (pedetan) yang dibutuhkan. Usaha pembibitan ini tidak bisa terlepas dari menejemen pemeliharaan induk, karena perawatan induk sangat berpengaruh terhadap kesehatan keturunannya. Petemak dituntut agar dapat mengawasi dan memperbaiki manajemen pemeliharaan induk, yang mencakup manajemen sanitasi kandang, kesehatan reproduksi, maupun manajemen pemberian pakan.