Pengaruh Pemberian Perasan Bawang Putih (Allium satioum) Sebagai Pencegahan Keracunan Kadmium Klorida (CdCl2) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bawang putih (Allium sativum) dalam bentuk perasan yang diberikan satu jam sebelum injeksi cadmium klorida (CdCl;) dibandingkan dengan pemberian air perasan bawang putih maupun injeksi CdCl; saja serta untuk mengetahui dosis pemberian air perasan ba...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
2001
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/131333/1/17.%20FULLTEXT.pdf https://repository.unair.ac.id/131333/ https://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
id |
id-langga.131333 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.1313332024-03-13T03:00:48Z https://repository.unair.ac.id/131333/ Pengaruh Pemberian Perasan Bawang Putih (Allium satioum) Sebagai Pencegahan Keracunan Kadmium Klorida (CdCl2) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) Falia Hardiyanto, - Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bawang putih (Allium sativum) dalam bentuk perasan yang diberikan satu jam sebelum injeksi cadmium klorida (CdCl;) dibandingkan dengan pemberian air perasan bawang putih maupun injeksi CdCl; saja serta untuk mengetahui dosis pemberian air perasan bawang putih yang memberikan hasil terbaik dalam pencegahan kerusakan sel-sel ginjal tikus putih karena injeksi CdCl2. Hewan coba yang digunakan adalah 30 ekor tikus putih (Ratfus norvegicus) jantan berumur dua bulan dengan berat badan rata-rata 200 g yang dibagi dalam enam kelompok perlakuan, masing-masing berjumlah lima ekor. Enam kelompok perlakuan tersebut adalah perlakuan kontrol (P1); perlakuan dengan pemberian 0,1 cc air perasan bawang putih (P2); perlakuan dengan pemberian 1 cc larutan 1 mg/kg CdCl; (P3); perlakuan dengan pemberian 0,05 cc air perasan bawang putih dan 1 cc larutan 1 mg/kg CdCl, (P4), perlakuan dengan pemberian 0,1 cc air perasan bawang putih dan 1 cc larutan 1 mg/kg CdCl, (PS), perlakuan dengan pemberian 0,2 cc air perasan bawang putih dan 1 cc larutan 1 mg/kg CdCl, (P6). Pemberian air perasan bawang putih dilakukan secara per oral selama 28 hari dengan masing-masing terlebih dahulu dilarutkan dalam NaCl fisiologis sampai 1 cc. CdCl, diberikan secara injeksi sub kutan (SC) selama tujuh hari dan dilakukan satu jam sebelum pemberian perasan bawang putih. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan sama tiap perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Z. Hasil penelitian yang diamati adalah perubahan histopatologi organ ginjal. Analisis statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara perlakuan P3, P4, P5 dan P6 (P>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian air perasan bawang putih pada dosis 0,05; 0,1 dan 0,2 cc per hari tidak terbukti dapat mencegah terjadinya kerusakan sel-sel ginjal tikus putih karena CdCl2. 2001 Thesis NonPeerReviewed text id https://repository.unair.ac.id/131333/1/17.%20FULLTEXT.pdf Falia Hardiyanto, - (2001) Pengaruh Pemberian Perasan Bawang Putih (Allium satioum) Sebagai Pencegahan Keracunan Kadmium Klorida (CdCl2) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA. https://lib.unair.ac.id |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Universitas Airlangga Library |
collection |
UNAIR Repository |
language |
Indonesian |
topic |
Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology |
spellingShingle |
Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology Falia Hardiyanto, - Pengaruh Pemberian Perasan Bawang Putih (Allium satioum) Sebagai Pencegahan Keracunan Kadmium Klorida (CdCl2) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) |
description |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bawang putih (Allium sativum) dalam bentuk perasan yang diberikan satu jam sebelum injeksi cadmium klorida (CdCl;) dibandingkan dengan pemberian air perasan bawang putih maupun injeksi CdCl; saja serta untuk mengetahui dosis pemberian air perasan bawang putih yang memberikan hasil terbaik dalam pencegahan kerusakan sel-sel ginjal tikus putih karena injeksi CdCl2. Hewan coba yang digunakan adalah 30 ekor tikus putih (Ratfus norvegicus) jantan
berumur dua bulan dengan berat badan rata-rata 200 g yang dibagi dalam enam kelompok perlakuan, masing-masing berjumlah lima ekor. Enam kelompok perlakuan tersebut adalah perlakuan kontrol (P1); perlakuan dengan pemberian 0,1 cc air perasan bawang putih (P2); perlakuan dengan pemberian 1 cc larutan 1 mg/kg CdCl; (P3); perlakuan dengan pemberian 0,05 cc air perasan bawang putih dan 1 cc larutan 1 mg/kg CdCl, (P4), perlakuan dengan pemberian 0,1 cc air perasan bawang putih dan 1 cc larutan 1 mg/kg CdCl, (PS), perlakuan dengan pemberian 0,2 cc air perasan bawang putih dan 1 cc larutan 1 mg/kg CdCl, (P6). Pemberian air perasan bawang putih dilakukan secara per oral selama 28 hari dengan masing-masing terlebih dahulu dilarutkan dalam NaCl fisiologis sampai 1 cc. CdCl, diberikan secara
injeksi sub kutan (SC) selama tujuh hari dan dilakukan satu jam sebelum pemberian perasan bawang putih. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan sama tiap perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Z. Hasil penelitian yang diamati adalah perubahan histopatologi organ ginjal. Analisis statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara perlakuan P3, P4, P5 dan P6 (P>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian air perasan bawang putih pada dosis 0,05; 0,1 dan 0,2 cc per hari tidak terbukti dapat mencegah terjadinya kerusakan sel-sel ginjal tikus putih karena CdCl2. |
format |
Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
author |
Falia Hardiyanto, - |
author_facet |
Falia Hardiyanto, - |
author_sort |
Falia Hardiyanto, - |
title |
Pengaruh Pemberian Perasan Bawang Putih (Allium satioum) Sebagai Pencegahan Keracunan Kadmium Klorida (CdCl2) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) |
title_short |
Pengaruh Pemberian Perasan Bawang Putih (Allium satioum) Sebagai Pencegahan Keracunan Kadmium Klorida (CdCl2) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) |
title_full |
Pengaruh Pemberian Perasan Bawang Putih (Allium satioum) Sebagai Pencegahan Keracunan Kadmium Klorida (CdCl2) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) |
title_fullStr |
Pengaruh Pemberian Perasan Bawang Putih (Allium satioum) Sebagai Pencegahan Keracunan Kadmium Klorida (CdCl2) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) |
title_full_unstemmed |
Pengaruh Pemberian Perasan Bawang Putih (Allium satioum) Sebagai Pencegahan Keracunan Kadmium Klorida (CdCl2) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) |
title_sort |
pengaruh pemberian perasan bawang putih (allium satioum) sebagai pencegahan keracunan kadmium klorida (cdcl2) terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus putih (rattus norvegicus) |
publishDate |
2001 |
url |
https://repository.unair.ac.id/131333/1/17.%20FULLTEXT.pdf https://repository.unair.ac.id/131333/ https://lib.unair.ac.id |
_version_ |
1794550767424634880 |