Laporan Pelaksanaan Magang Bidang Gizi Masyarakat Di Puskesmas Wonosalam Kabupaten Jombang

Gangguan gizi merupakan masalah utama di negara berkembang, diperkirakan 16% anak berusia kurang dari lima tahun mengalami gizi kurang (underweight), 26% anak memiliki tubuh yang pendek (stunting) dan 8% anak memiliki status gizi kurus (wasting). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Alvia Anggreini S, -, Alma Maurela S, -, Salsabila Farahdea N, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
Published: 2019
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/131383/1/LAPORAN%20%20MAGANG%20MASYARAKAT%20PUSKESMAS%20WONOSALAM.pdf
https://repository.unair.ac.id/131383/
https://lib.unair.ac.id/wplib/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
Description
Summary:Gangguan gizi merupakan masalah utama di negara berkembang, diperkirakan 16% anak berusia kurang dari lima tahun mengalami gizi kurang (underweight), 26% anak memiliki tubuh yang pendek (stunting) dan 8% anak memiliki status gizi kurus (wasting). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi gizi kurang (underweight) di Indonesia 19,6%, kurus (wasting) sebesar 11,9% dan pendek (stunting) sebesar 37,2%. Di Kabupaten Jombang prevalensi BGM 0,65%, gizi buruk 0,12% dan gizi kurang 4,48%. Status gizi pada bayi dipengaruhi oleh pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, pemberian makanan pendamping asi (MP-ASI), waktu erupsi gigi bayi, asupan ibu menyusui serta kejadian kurang energi kronik (KEK) dan anemia saat kehamilan. Ibu hamil dengan status gizi kurang akan berisiko 3 kali menderita anemia daripada ibu hamil dengan status gizi baik. Status gizi dan kesehatan ibu pada masa pra-hamil, saat kehamilan dan saat menyusui merupakan periode yang sangat kritis bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Masa 1000 hari pertama kehidupan merupakan periode sensitif atau "window of opportunity". Apabila pada masa ini anak mengalami masalah gizi maka akibat yang akan ditimbulkan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Ibu hamil yang mengalami gizi kurang akan berisiko memiliki anak stunting sebesar 7 kali , anak underweight 11 kali dan anak wasting 12 kali dibandingkan dengan ibu hamil dengan status gizi baik. Hal ini disebabkan ibu hamil yang menderita KEK dan anemia berisiko mengalami intrauterine gowth retardation (IUGR) atau pertumbuhan janin terhambat, dan bayi yang dilahirkan mempunyai berat lahir rendah (BBLR). Pada kehidupan selanjutnya anak berisiko mengalami masalah gizi kurang, penurunan perkembangan fungsi motorik dan mental serta mengurangi kapasitas fisik.