Hubungan Antara Peran Keluarga Dalam Menjalankan Lima Tugas Kesehatan Keluarga Dengan Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Paru Kategori 1 Pada Strategi Dots Di Puskesmas Besuki Situbondo

Sulitnya mengobati penderita TB Paru kategori 1 menyebabkan terjadinya banyak kegagalan program pengobatan TB Pam, hal ini yang mengakibatkan program pemberantasan TB Paru kurang berhasil. Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan k...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mokhammad Syaiffudin
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
Published: 2004
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/131650/1/MOKHAMMAD%20SYAIFUDIN.pdf
https://repository.unair.ac.id/131650/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
Description
Summary:Sulitnya mengobati penderita TB Paru kategori 1 menyebabkan terjadinya banyak kegagalan program pengobatan TB Pam, hal ini yang mengakibatkan program pemberantasan TB Paru kurang berhasil. Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan keluarga, salah satu aspek yang penting dalam program pengobatan TB Paru adalah peran serta keluarga dalam masa pengobatan TB Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara peran keluarga dalam menjalankan lima tugas kesehatan keluarga dengan keberhasilan pengobatan TB Paru kategori 1 pada strategi DOTS. Desain penelitian menggunakan Cross Section. Populasinya adalah penderita dan anggota keluarga yang bertanggung jawab terhadap program pengobatan TB Paru kategori 1 di puskesmas Besuki - Situbondo. Sebagai sampel penderita dan anggota keluarga yang bertanggung jawab terhadap program pengobatan TB Paru kategori 1 berjumlah 34 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi, menggunakan metode simple Random Sampling. Pengumpulan data untuk mengetahui pecan keluarga dalam menjalankan lima tugas kesehatan keluarga dan keberhasilan pengobatan TB Pam dengan menggunakan kwasioner dan hasil pelaporan tahunan puskesmas Besuki, dan untuk menganalisa hubungan antara kedua variable dengan menggunakan uji statistic Phi Coeffisien. Dengan signifikan p < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran keluarga dalam mengenal masalah kesehatan dengan keberhasilan pengobatan TB Paru dengan tingkat signifikan p : 0,00 I, peran keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat dengan keberhasilan TB Paru dengan tingkat signiftkan p:O,OO 1, peran keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit TB Paru dengan keberhasilan pengobatan TB Paru dengan tingkat signifikan p : 0,000 sedangkan peran keluarga dalam menciptakan suasana rumah yang sehat bagi penderita TB Paru dengan keberhasilan pengobatan TB Paru dengan tingkat signifikan p: 0,000 dan peran keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dengan keberhasilan pengobatan TB Paru dengan tingkat signifikan p:O,OOO. Berarti ada hubungan antara peran keluarga dalam menjalankan lima tugas kesehatan keluarga dengan keberhasilan pengobatan TB Paro kategori 1 pada strategi DOTS. HasH Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi petugas kesehatan serta keluarga agar lebih baik lagi dalam menjalankan lima tugas kesehatan keluarga dan menjalankan kerjasama yang baik antara petugas kesehatan, penderita TB Paro dan keluarga