Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Batang Nangka (Artocarpus Heterophyllus Lamk.) Terhadap Gambaran Histopatologi Cerebrum Mencit Yang Diinfeksi Toxoplasma Gondii

Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) merupakan tumbuban lokal yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Pohon ini biasanya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan kimia dalam kayu nangka antara lain morin, sianomaklurin (zat samak), flavon, dan tanin. Selain it-u, dibagian kulit kay...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Maharani Yuliastina Candra P.
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2015
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/131760/1/16.%20Maharani%20Yuliastina_061111065.pdf
https://repository.unair.ac.id/131760/
https://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) merupakan tumbuban lokal yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Pohon ini biasanya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan kimia dalam kayu nangka antara lain morin, sianomaklurin (zat samak), flavon, dan tanin. Selain it-u, dibagian kulit kayu nangka juga terdapat senyawa flavonoid yang Baru, yakni morusin, artokarpin, artonin E, sikloartobilosanton, dan artonol B. Bioaktivitas senyawa flavonoid tersebut terbukti secara empirik sebagai antikanker, antivirus, antiinflamasi, diuretik, dan antihipertensi. Saran yang dapat dianjurkan agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian ekstrak kulit batang nangka terhadap gambaran histopatologi hepar yang diinfeksi T. gondii menggunakan dosis diatas 200 mg/kgBB, menggunakan pembanding kontrol positif selain obat spiramycin seperti pirimetamin, sulfadiazine. Dilakukan penelitian dengan waktu pemberian terapi lebih dari lima Mari sehingga terdapat perubahan lebih spesisfik terutama pada organ otak clan dilakukan pengamatan lebih lanjut terhadap gambaran histopatologi pada organ lain selain otak.