Upaya Peningkatan Daya Tetas Telur dan Titer Antibodi Dengan Penambahan Vitamin E Pada Burung Puyuh yang Divaksinasi ND

Sejumlah 96 ekor burung puyuh jenis Coturnix Coturnix Japonica berumur tujuh minggu digunakan dalam penelitian ini. Burung puyuh dibagi menjadi empat kelompok perlakuan yang ditempatkan di dalam kandang secara acak. Setiap kelompok perlakuan terdiri dari 20 ekor burung puyuh betina dan empat ekor bu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Effy Muldiana
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1995
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/131931/1/EFFY%20MULDIANA%20%20069011642.pdf
https://repository.unair.ac.id/131931/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Sejumlah 96 ekor burung puyuh jenis Coturnix Coturnix Japonica berumur tujuh minggu digunakan dalam penelitian ini. Burung puyuh dibagi menjadi empat kelompok perlakuan yang ditempatkan di dalam kandang secara acak. Setiap kelompok perlakuan terdiri dari 20 ekor burung puyuh betina dan empat ekor burung puyuh jantan. Perlakuan yang diberikan berupa pemberian vitamin E (bentuk serbuk) yang diberikan dengan berbagai macam dosis yaitu 0 mg/kg pakan (PO), 50 mg/kg pakan (P1), 150mg/kg pakan (P2), dan 300 mg/kg pakan (P3). Pemberian vitamin E dalam penelitian ini dilakukan dengan 'mencampurkannya dalam pakan. Parameter yang diamati adalah daya tetas dan titer anbibodi burung puyuh. Pemeriksaan titer antibodi dilakukan dengan menggunakan uji HI seminggu sebelum vaksinasi dan setiap minggu sejak minggu kedua hingga minggu. keempat pasca vaksinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vitamin E yang diberikan melalui pakan dengan dosis 50 mg/kg pakan, 150mg/kg pakan, dan 300 mg/kg pakan tidak dapat meningkatkan daya tetas, tetapi memberikan perbedaan yang sangat nyata terhadap titer antibodi. Titer antibodi yang tertinggi didapatkan pada perlakuan kedua (P2), yaitu pada pemberian 150mg/kg pakan.