Pengaruh Pemberian Kalsium Karbonat Pada Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian kalsium karbonat dengan dosis tertentu pada gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) dan juga untuk mengetahui pada dosis berapakah ginjal mulai terjadi perubahan. ini menggunakan 25 ekor tikus betina (Rattus n...
Saved in:
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian kalsium karbonat
dengan dosis tertentu pada gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) dan juga
untuk mengetahui pada dosis berapakah ginjal mulai terjadi perubahan.
ini menggunakan 25 ekor tikus betina (Rattus norvegicus) umur kurang lebih tiga
bulan dengan berat rata-rata I gram yang dibagi secara acak menjadi lima kelompok perlakuan
(PO, Pl, P2, P3, dan P4) dengan lima ulangan. Perlakuan kontrol (PO) diberi perlakuan kalsium
karbonat (CaC0 3 ) sebanyak 0 mg/ekor/hari, kelompok PI diberi perlakuan kalsium karbonat
(CaCO 3 ) dengan dosis 100 mg/ekor/hari, kelompok P2 diberi perlakuan kalsium karbonat (CaCO 3 )
dengan dosis 200 mg/ekor/hari, kelompok P3 diberi perlakuan kalsium karbonat (CaCO 3 ) dengan
dosis 400 mg/ekor/hari, pada P4 diberi perlakuan kalsium karbonat (CaC0 3 ) dengan dosis 600
mg/ekor/hari yang masing-masing perlakuan dilarutkan dengan aquades sebanyak 3 mi.
Pemberian kalsium karbonat (CaCO 3 ) dilakukan peroral dengan menggunakan sonde yang
dilakukan pada hari ke-15. Setelah perlakuan selama 8 minggu, hewan coba dieutanasia
menggunakan dietil eter kemudian dilakukan pembedahan untuk mengambil organ ginjal guna
dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan Heamatoxylin Eosin, kemudian diperiksa dibawah
mikroskop cahaya dengan perbesaran lOOx dan 400x kemudian dilakukan penilaian (skor).
Hasil pemeriksaan preparat histopatologi ginjal dianalisis dengan Uji Kruskal- Wallis yang
dilanjutkan dengan Uji Pasangan Berganda (Uji Z) 5%. Hasil uji statistik yang dilakukan
menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (p<0,05) terhadap perubahan gambaran
histopatologi ginjal tikus putih. Kesimpulan yang didapat bahwa pada pemberian kalsium karbonat
(CaCO 3 ) dengan dosis 100 mg, 200 mg, 400 mg, dan 600 mg dapat terlihat adanya perubahan pada
gambaran histopatologi ginjal pada tikus putih. Perubahan yang terjadi pada PO, PI, P2, P3 dan P3
antara lain mengalami hemorragi, degenerasi tubuler, nekrosis tubuler dan glomerulonefritis.
Kerusakan paling berat terlihat pada gambaran histopatologi ginjal tikus putih betina berupa
hemorragi, degenerasi tubuler, nekrosis tubuler dan glomerulonefritis dengan pemberian kalsium |
---|