HUBUNGAN ANTARA JENJANG PENDIDlKAN DAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA YANG SALAH SATU ANAKNYA MENGALAMI AUTISME

• Main Author: AKH. HARIYANTO, -
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2003
• Subjects: RT Nursing
• Online Access: https://repository.unair.ac.id/132249/1/AKH.%20HARIYANTO%20-%20ABSTRAK.pdf; https://repository.unair.ac.id/132249/2/AKH.%20HARIYANTO.pdf; https://repository.unair.ac.id/132249/; https://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Kecemasan adalah keadaan individulkelompok mengalami perasaan gelisah (penilaian atau opini)dan aktivasi saraf otonom dalam berespon terhadap ancaman yang tidak jelas dan non spesifik.Dalam pandangan psikoanalitik, pendul.-ung terjadinya kecemasan adalah adanya pertentangan antara Id dan Super Ego.id mewakili dorongan dan impuls primitif; Super Ego mencenninkan hati nurani yang dikendalikan oleh norma-norma budaya. Norma-norma budaya ini merupakan produk dari pendidikan yang telah dial ami. Di Indonesia salah satu pengaturan pendidikan berdasarkan jenjang pendidikan yaitu : dasar, menengah, dan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bubungan jenjang Pendidikan terhadap tingkat kecemasan keluarga yang salah satu anaknya mengalami autism di Poli Jiwa RSUD dr. Soetomo Surabaya.Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional Study. Populasinya adalah orang tua (ayalvibu) anak autisme di Poli Jiwa RSUD dr. Soetomo Surabaya Sebagai sampel ditetapkan 30 responden sesuai kriteria ink1usi. lnstrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner dimana untuk tingkat kecemasan men&,ounakan General ATrciety Disorder tes dari Yul Iskandar. Cara mengolah data digunakan tehnik statistik non parametrik uji korelasi Rank Speannan dengan tingkat kemaknaan a= 0.05. Hasil penelitian didapatkan p= 0.018 dan koefisien korelasi = +0.428. Hal ini berarti Ha diterima. Kesimpulan hasil penelitian adalah adanya hubungan antara jenjang pendidikan dan tingkat kecemasan keluarga yang salah satu anaknya mengalami autisme di Poli Jiwa RSUD dr. Soetomo Surabaya, Dimana hubungan ini korelasinya lemah. Sehingga untuk mengurangi kecemasan, orang tua anak autisme dapat dengan eksplorasi diri sendiri berhubungan dengan orang terdekat dan berarti (konsultasi dengan dokter/perawatlmaupun seminar-seminar)