ISOLASI PROTEIN SPESIFIK CACING Toxocara cali SEBAGAI BAHAN DIAGNOSIS TOXOCARIASIS PADA UJI ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay)
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh protein spesifik cacing Toxocara cati. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk diagnosis toxocariasis pada uji ELISA. Pada penelitian ini protein spesifik cacing T. cati diperoleh dari E-S larva kedua jaringan (L2J) T.cati. Protein E-S L2J T.cat...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
2006
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/132530/1/lSOLASI%20PROTEIN%20SPESIFIK%20CACING%20Toxocara%20cati%20-SRI%20SUWAN%20DlNI%20-%20ABSTRAK.pdf https://repository.unair.ac.id/132530/2/lSOLASI%20PROTEIN%20SPESIFIK%20CACING%20Toxocara%20cati%20-SRI%20SUWAN%20DlNI.pdf https://repository.unair.ac.id/132530/ http://www.lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh protein spesifik cacing Toxocara cati. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk diagnosis toxocariasis pada uji ELISA. Pada penelitian ini protein spesifik cacing T. cati diperoleh dari E-S larva kedua jaringan (L2J) T.cati. Protein E-S L2J T.cati tersebut dianalisis dengan metode SDS-PAGE, setelah itu dilakukan isolasi protein dengan teknik Elektroelusi sehingga diperoleh protein spesifik. Protein spesifik inilah yang akan digunakan sebagai •bahan uji (antigen) pada uji indirect-ELISA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diperoleh protein spesifik melalui teknik Elusi dengan berat molekul 9,1 kDa. Pada uji ELISA, data yang diperoleh dianalisis dengan uji Anofa Faktorial kemudian dilakukan uji lanjut dengan uji duncan 5%. Hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (P < 0,05) antara PO dengan perlakuan PI dan P3, tetapi pada perlakuan P2 tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada PO dan P3. Sedangkan pada perlakuan Plmenunjukkan berbeda yang nyata terhadap semua perlakuan yang lain. Dari ke empat perlakuan tersebut (PO, PI, P2, P3), perlakuan PI memiliki spesifisitas yang paling tinggi dengan nilai OD(optical density) tertinggi, Sehingga dapat disimpulkan bahwa protein 9,1 kDa yang diperoleh dari E-S Larva Kedua Jaringan T.cati dapat mendeteksi antibodi anti E-S Larva Kedua J aringan T. cati. |
---|