E-Culture: Model Revitalisasi Tradisi Mappadekko Sebagai Strategi Mempertahankan Budaya Agraris di Maros Sulawesi Selatan

Mappadekko (Pesta Panen) merupakan salah satu tradisi tradisional yang terancam punah akibat derasnya arus informasi dan telekomunikasi. Tradisi Mappadekko dari suku Bugis-Makassar mengandung berbagai nilai-nilai sosial, seperti nilai persaudaraan, kerja keras, dan gotong-royong yang perlu untuk dil...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Yuniar, Dea Hernawati, Rahim, Nur Annisa, Aqmar, Huuriyah Naziiha Zaatil, Faiqah, Annisa Nur
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
Published: 2024
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/133842/1/122011233028_Dea%20Hernawati%20Yuniar.pdf
https://repository.unair.ac.id/133842/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
Description
Summary:Mappadekko (Pesta Panen) merupakan salah satu tradisi tradisional yang terancam punah akibat derasnya arus informasi dan telekomunikasi. Tradisi Mappadekko dari suku Bugis-Makassar mengandung berbagai nilai-nilai sosial, seperti nilai persaudaraan, kerja keras, dan gotong-royong yang perlu untuk dilestarikan. Oleh karena itu, diperlukan upaya revitalisasi untuk mempertahankan budaya lokal yang terancam punah serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Digitalisasi dan akses daring merupakan hal yang potensial dalam upaya pelestarian budaya. Tujuan penelitian ini adalah menemukan model revitalisasi digital tradisi Mappadekko untuk melestarikan budaya, menjaga nilai-nilai di dalamnya, serta memperkenalkan tradisi ini kepada generasi muda. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, data primer diperoleh dari wawancara terhadap pelaksana tradisi Mappadekko dan FGD bersama kelompok generasi Z sebagai generasi sasaran revitalisasi ini. Data sekunder diperoleh dari beragam database online. Hasil analisis menggunakan metode Bryan Lawson diperoleh solusi revitalisasi tradisi Mappadekko di Maros, Sulawesi Selatan dengan menggunakan gim interaktif yang menyasar pada generasi Z. Model gim yang dicetuskan merupakan jenis mobile game yang dapat dimainkan oleh beberapa orang sekaligus (multiplayer). Terdapat 6 tokoh dalam gim ini yang merepresentasikan beragam aktivitas, peran serta nilai yang akan ditransfer kepada pemain. Hasil FGD dengan generasi Z menunjukkan bahwa model revitalisasi digital tradisi Mappadekko sangatlah menarik, unik, mudah dipahami, dan mampu menjadi media pembelajaran mengenai tradisi ini kepada generasi Z. Kesimpulannya, model revitalisasi tradisi Mappadekko menghadirkan solusi untuk mempertahankan nilai-nilai budaya agraris di masyarakat dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada.