PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY (CBT) TERHADAP HARGA DIRI PASIEN KUSTA DI RUMAH SAKIT KUSTA KEDIRI

Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang memberi stigma yang sangat besar di masyarakat sehingga menimbulkan masalah pada harga diri pasien kusta. Pengaruh Cognitive Behavior Therapy terbadap perubahan status harga diri pasien di RS Kusta masih perlu diteliti. Penelitian ini bertuju...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: KUN IKA NUR RAHAYU, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
Published: 2011
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/134246/1/03%20PENGARUH%20COGNITIVE%20BEHAVIOR%20THERAPY%20%28%20CBT%20%29.pdf
https://repository.unair.ac.id/134246/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
Description
Summary:Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang memberi stigma yang sangat besar di masyarakat sehingga menimbulkan masalah pada harga diri pasien kusta. Pengaruh Cognitive Behavior Therapy terbadap perubahan status harga diri pasien di RS Kusta masih perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh CBT terbadap perubahan status harga diri pasien kusta. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pre-post test group design. Populasinya penderita kusta yang menjalani rawat jaIan di RS Kusta Kediri yang memenuhi criteria. Variabel independen dalam penelitian adalah intervensi Cognitive Behavior Therapy (CBT) dan variabel dependen adalah status harga diri pasien kuma. Data akan dianalisis menggunakan uji statistik Mc Nemar. Hasil penelitian menunjukkn bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri pada pasien kusta adalah usia, lama sakit, pengetahuan, gejala yang muncul, pekerjaan, dukungan keluarga, dan lingkungan. Dengan P = o.063 hasil ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara status harga diri responden sebelum dan setelah CBT. Harga diri yang rendah dapat berpotensi memicu terjadinya reaksi pada pasien kusta dan destruksi pada diri sendiri sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan harga diri pasien kusta.