Hubungan Fear of Missing Out dengan Psychological Well-Being Pada Dewasa Awal Pengguna Instagram
Media sosial merupakan sarana komunikasi yang dapat menarik perhatian orang-orang karena mudah dijangkau, salah satu media sosial yang sering digunakan adalah instagram. Namun, dewasa ini instagram dianggap sebagai platform media sosial yang paling buruk dibandingkan dengan platform media sosial lai...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
2024
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/134372/1/Hubungan%20Fear%20of%20Missing%20Out%20dengan%20Psychological%20Well-Being%20Pada%20Dewasa%20Awal%20Pengguna%20Instagram_Hana%20Putrisia.pdf https://repository.unair.ac.id/134372/ https://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Media sosial merupakan sarana komunikasi yang dapat menarik perhatian orang-orang karena mudah dijangkau, salah satu media sosial yang sering digunakan adalah instagram. Namun, dewasa ini instagram dianggap sebagai platform media sosial yang paling buruk dibandingkan dengan platform media sosial lainnya karena menyebabkan fear of missing out yang dapat mengakibatkan penurunan psychological well-being. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan fear of missing out dengan psychological well-being pada dewasa awal pengguna instagram. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan teknik survei menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama. Populasi penelitian ini yaitu orang yang berusia 18-25 tahun yang aktif menggunakan instagram dengan realisasi partisipan sebanyak 120 partisipan. Berdasarkan hasil nilai pearson correlation membuktikan bahwa hubungan antar variabel memiliki korelasi dengan tanda minus (-) yang berada di depan nilai menunjukkan bahwa hubungan variabel negatif yang berarti semakin tinggi variabel fear of missing out maka semakin rendah variabel psychological well-being. |
---|