PERBAIKAN KOPING, NlAT DAN KEPATUHAN BEROBAT PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER SETELAH PEMBERIAN SELF MANAGEMENT PROGRAM QUASY EXPERIMENT DI RSUD JOMBANG

• Main Author: HANIM MUFAROKHAH, -
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English
• Published: 2015
• Subjects: RC666-701 Diseases of the circulatory (Cardiovascular) system
• Online Access: https://repository.unair.ac.id/134501/1/03%20PERBAIKAN%20KOPING%2C%20NIAT%20DAN%20KEPATUHAN%20BEROBAT%20PASIEN.pdf; https://repository.unair.ac.id/134501/; http://www.lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Pendahuluan: Manajemen penyakit jantung koroner memerlukan pengobatan seumur hidup. Keberhasilan pengelolaan PJK membutuhkan koping efektif, niat dan kepatuhan berobat dari pasien P JK. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan perubahan koping, niat, dan kepatuhan minum obat pada pasien dengan PJK setelah memberikan program manajemen diri di RSUD Jombang berdasarkan Teori PeriJaku Direncanakan Metode: Desain penelitian ini adalah quasy exsperimental pretest-posttest group design. Jumlah sampel adalah 28 yang dipilih secara konsekutif sampling. Sampel dibagi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Variabel independen yaitu self management program dan varia bel dependen yaitu koping, niat, kepatuhan berobat. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan mengukur tingkat koping, niat dan kepatuhan berobat Uji statistik yang digJmakan adalah Mann Whitney, Wilcoxone Signed Rank dan t-Test. HasH dan analisis: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) program pengelolaan diri meningkatkan tingkat mengatasi pada pasien dengan PJK (p < 0,001), 2) program manajemen diri meningkatkan tingkat niat pada pasien dengan PJK (p < 0,001), 3) program manajemen diri meningkatkan tingkat kepatuhan pengobatan pada pasien dengan PJK (p < 0,001). Diskusi dan kesimpulan: Untuk mengubah sebuah perilaku membutnbkan perbaikan tingkat koping dan niat. Hal ini sesuai dengan Teori Perilaku Direncanakan bahwa perubahan perilaku dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku, nonna subjektif, kontrol perilaku yang dirasakan, dan niat. Disarankan bahwa 1) dibutuhkan lokakarya tentang program manajemen diri, 2) program manajemen diri digunakan sebagai intervensi perawatan untuk penyakit kronis di rumah. Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mengembangkan program manajemen diri pasien dengan penyakit kronis lain yang melibatkan peran keluarga selama perawatan di rumah.