PENGARUH KOMBINASI GUIDED IMAGERY MUSIC DAN PURSED UPS BREATHINGTERHADAP PEAK EXPIRATORY FLOW PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS DI RSUD JOMBANG DAN RSU DR. WAHIDIN SOEDIRO HUSODO MOJOKERTO

Pendahuluan: Penyakit Paro Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Pada tahun 2012 menunjukkan Iebih dari 3 juta orang meninggal karena PPOK, sekitar 6% dari semua kematian di seluruh dunia disebabkan oleh PPOK. Diperlukan terapi yang mampu menga...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rudi Hariyono, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
Published: 2018
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/134544/1/09%20PENGARUH%20KOMBINASI%20GUIDED%20IMAGERY%20MUSIC%20DAN%20PURSED.pdf
https://repository.unair.ac.id/134544/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
Description
Summary:Pendahuluan: Penyakit Paro Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Pada tahun 2012 menunjukkan Iebih dari 3 juta orang meninggal karena PPOK, sekitar 6% dari semua kematian di seluruh dunia disebabkan oleh PPOK. Diperlukan terapi yang mampu mengatasi psikologi dan fisiologi bagi pasien PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi guided imagery music dan pursed lips breathing terhadap peningkatan nilai peak expiratory flow Metode: Quasi experimental dilakukan pada 46 pasien PPOK di RSUD Jombang dan RSU Dr. Wahidin Soediro Husodo Mojokerto dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan intervensi guided imagery music dan pursed lips breathing. Uji statistik yang digunakan adalah paired t test dan independent t test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan, setelah dilakukan intervensi pursed lip breathing pada kelompok kontrol selama 12 kali pertemuan terdapat perbedaan nilai pre test dan post test dengan nilai signifikansi p = 0,000 (p<0,05). Sedangkan untuk kelompok perlakuan, setelah dilakukan intervensi guided imagery music dan P..l!!,sed lip breathing terdapat perbedaan nilai pre test dan post test dengan nilai signifikansi p = 0,000 (p<O,05). Selain itu, terdapat perbedaan nilni delta yang bermakna diantara kclompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan nilai signiftkansin p = 0,000 (p<O,05). Kesimpulan: Intervensi guided imagery music dan pursed lips breathing terbukti mempunyai pengaruh terhadap peningkatan nilai peak expiratory flow lebih tinggi dibandingkan dengan pursed lips breathing tanpa kombinasi.