Pemanfaatan Media Sosial Twitter Dan Instagram Sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan Afiliasi Pada Remaja Akhir Di Surabaya

Manusia terlahir sebagai makhluk sosial yang tidak mampu hidup sendiri. Di era globalisasi, semua telah berkembang dengan pesat. Media sosial merupakan salah satu hasil dari bentuk keberhasilan perkembangan teknologi pada globalisasi. Pada usia remaja akhir, individu memiliki keinginan yang besar...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Felicia Zevanya Maber Sitompul, -, Adeline Talitha Lydia Siahaan, -, Aisyah Arsi Budiningtyas, -, Theodora Prassa Santika Kinasih, -, Pramasya Rifka Privianti, -, Ilham Nur Alfian, -
Format: Article NonPeerReviewed
Language:English
Published: Universitas Airlangga 2025
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/134892/1/Felicia%20Zevanya%20M.%20S._%20Pemanfaatan%20Media%20Sosial%20Twitter%20Dan%20Instagram%20Sebagai%20Alat%20Pemenuhan%20Kebutuhan%20Afiliasi%20Pada%20Remaja%20Akhir%20Di%20Surabaya.pdf
https://repository.unair.ac.id/134892/
http://www.lib.unair.ac.id/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
Description
Summary:Manusia terlahir sebagai makhluk sosial yang tidak mampu hidup sendiri. Di era globalisasi, semua telah berkembang dengan pesat. Media sosial merupakan salah satu hasil dari bentuk keberhasilan perkembangan teknologi pada globalisasi. Pada usia remaja akhir, individu memiliki keinginan yang besar untuk berhubungan dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan teori motivasi McClelland, yaitu need for affiliation atau kebutuhan afiliasi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pemanfaatan media sosial Twitter dan Instagram sebagai alat pemenuhan kebutuhan afiliasi remaja akhir di Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus serta analisis tematik theory driven berdasarkan teori dan penelitian terdahulu. Subjek penelitian terdiri dari 2 laki-laki berusia 20 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek pertama merasa bahwa menggunakan Twitter dapat memenuhi kebutuhan afiliasinya. Sementara subjek kedua merasa menggunakan Instagram itu belum dapat memenuhi kebutuhan afiliasinya. Untuk memenuhi kebutuhan afiliasinya, subjek tetap harus bersosialisasi dan bertemu dengan orang secara langsung.