DAMPAK KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP STATUS KESEHATAN YANG TERKAIT PENYAKIT TIDAK MENULAR DI INDONESIA (ANALISIS DATA SEKUNDER IFLS 4 DAN 5)
Kebiasaan merokok merupakan salah satu penyebab kematian paling besar di dunia. WHO melaporkan bahwa kematian dini yang diakibatkan oleh penyakit yang terkait dengan kebiasaan merokok seperti kanker, jantung, hati, dan stroke mencapai >5 jutajiwa setiap tahun. Oi Indonesia, prevalensi perokok yan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/134910/1/6.%20DAMPAK%20KEBIASAAN%20MEROKOK%20TERHADAP%20STATUS%20KESEHATAN%20DONE.pdf https://repository.unair.ac.id/134910/ http://www.lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English |
Summary: | Kebiasaan merokok merupakan salah satu penyebab kematian paling besar di dunia. WHO melaporkan bahwa kematian dini yang diakibatkan oleh penyakit yang terkait dengan kebiasaan merokok seperti kanker, jantung, hati, dan stroke mencapai >5 jutajiwa setiap tahun. Oi Indonesia, prevalensi perokok yang berusia > 15 tahun meningkat sebesar 36,3% di tahun 2017, dibandingkan tahun 2016 sebesar 23, I %. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak kebiasaan merokok terhadap status kesehatan yang terkait PTM dan menyusun model risiko status kesehatan yang terkait PTM pada perokok. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan studi cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Indonesia Family Life Survey (IFLS 4 dan IFLS 5). Populasi penelitian adalah individu yang berusia ::: 18 tahun yang tercatat dalam data base IFLS 4 sebagai perokok dan masih tetap merokok pada IFLS 5 sebesar 6.015 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara umur (p = 0,018; OR = 1,521 ; 95% Cl = 1,074-2, 153), jenjang pendidikan (p = 0,000; OR = 1,825; 95% CI = 1,378-2,418), daerah tempat tinggal (p = 0,000; OR = 1,454; 95% CI = 1,199-1,763), etnislsuku (p = 0,036; OR = 1,224; 95% CI = 1,014-1 ,479), dan lama merokok (p = 0,017; OR = 1,649; 95% CI = 1,094-2,486) terhadap status kesehatan yang terkait PTM di Indonesia. Sedangkan jenis kelamin, jumlah konsumsi rokok, dan jeda waktu mulai merokok tidak berpengaruh terhadap status kesehatan yang terkait PTM. Kesimpulan: umur, jenjang pendidikan, daerah tempat tinggal, suku dan lama merokok merupakan faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular pada orang yang mempunyai kebiasaan merokok. |
---|