PENGARUH PEMBERIAN INFUS DAUN Gendarussa vulgaris Nees TERHADAP PERUBAHAN MORFOLOGI AKROSOM PADA SPERMATOZOA MENCIT Mus musculus In Vitro

• Main Author: RINI SETIYOWATI, -
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English
• Published: 2002
• Subjects: S Agriculture; SF Animal culture; SF405.5-407 Laboratory animals
• Online Access: https://repository.unair.ac.id/134916/1/60.%20PENGARUH%20PEMBERIAN%20INFUS%20DAUN%20Gendarussa%20vulgaris%20Nees-%20RINI%20ABSTRAK.pdf; https://repository.unair.ac.id/134916/; http://www.lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian infus daun Gendarussa vulgaris Nees terhadap perubahan morfologi akrosom pada spermatozoa mencit (Mus musculus) in vitro. Hewan percobaan yang digunakan terdiri dari I 5 ekor mencit jantan galur Balb C umur empat sampai lima bulan dengan berat badan 20-25 g, yang diperoleh dari Laboratorium Hewan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya. Penelitian dilakukan dengan model percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Mencit jantan tersebut dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan, masing-masing kelompok perlakuan terdiri dari lima ekor mencit. Tiga kelompok perlakuan tersebut adalah kelompok kontrol negatif (pada fertilisasi in vitro spermatozoa tidak dicampur sel telur), kontrol posi.tif (pada fertilisasi in vitro spermatozoa dicampur sel telur) dan kelompok perlakuan infus daun. Pada kelompok kontrol , masing-masing diberi aquadest 0,5 ml sedangkan pada perlakuan infus daun diberikan dosis sebesar 15,69 g/Kg Berat Badan (BB) dalam pelarut aquadest 0,5 ml. Perlakuan diberikan secara oral selama 53 hari. Setelah itu dilakukan pemanenan spermatozoa pada masing-masing kelompok, kemudian dimasukan kedalam medium M16 yang berisi sel telur. Setelah kurang lebih tiga jam spermatozoa yang menggerombol pada sel telur diambil, lalu dilakukan pemeriksaan perubahan akrosom dengan prosedur pemeriksaan rutin menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil pemeriksaan dianalisis menggunakan analisis Kruskal Wallis dengan derajad kepercayaan 5% , yaitu terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan (P<0,95).