AKUISISI YANG MENGAKIBATKAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
Proses akuisisi tidak hanya melibatkan pihak yang diakuisisi yang berupa perseroan dan juga pihak pengakuisisi yang berupa badan hukum perseroan dan non perseroan serta orang perorangan tetapi juga beberapa professional lainnya.Berdasarkan Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1995 jo Peratutan Pemerintah N...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
2001
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/135143/1/TRI%20WAHYOE%20HARYANTI20250115_11564077.pdf https://repository.unair.ac.id/135143/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English |
Summary: | Proses akuisisi tidak hanya melibatkan pihak yang diakuisisi yang berupa perseroan dan juga pihak pengakuisisi yang berupa badan hukum perseroan dan non perseroan serta orang perorangan tetapi juga beberapa professional lainnya.Berdasarkan Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1995 jo Peratutan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998 rnaka tindakan akuisisi merupakan tindakan hukum perseroan yang bersifat substansial artinya dalam menyelenggarakannya diperlukan persetujuan para pemegang saham melalui RUPS , bahkan untuk akuisisi yang mengakibatkan perubahan Anggaran Dasar sebagairnana yang tercantum dalam pasal 15 ayat ( 2 ) Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1995 rnaka memerlukan persetujuan Menteri. Sedang untuk akuisisi yang mengakibatkan perubahan Ang"garan Dasar diluar ketentuan pasal 15 ayat ( 2 ) Undang - Undang Nomor 1 tahun 1995 dan akuisisi yang tidak mengakibatkan perubahan Anggaran Dasar maka hanya cukup dilaporkan kepada Menteri. |
---|