SERIKAT BURUH dan PERANNYA DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL

• Main Author: NINA MARTINA ISWANDARI, -
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English
• Published: 2004
• Subjects: K3840-4375 Regulation of industry, trade, and commerce. Occupational law; K3842-3862 Trade regulations. Control of trade practices
• Online Access: https://repository.unair.ac.id/135151/1/NINA%20MARTINA%20ISWANDARI%20030010868%20U.pdf; https://repository.unair.ac.id/135151/; http://www.lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Di dalam proses industrialisasi serta meningkatnya jumlah angkatan kerja tidak menutup kemungkinan timbulnya perselisihan perburuhan antara buruh dengan majikan/ pengusaha dan hal ini merupakan suatu kejadian yang wajar. Sehubungan dengan hal tersebut di atas serta menyadari akibat-alobat yang akan terjadi di kemudian hari yang dapat merugikan berbagai pihak (buruh, majikanl pengusaha, masyarakat dan pemerintah) maka perlu adanya penataan dan pembinaan yang mendasar untuk menghindarkan dan mencegah sejauh mungkin timbuInya perselisihan perburuhan. Peran Serikat Buruh di dalam perusahaan mempunyai dampak besar, baik itu bagi buruh sebagai anggotanya maupun nagi majikanl pengusaha di perusahaan tersebut, hal ini terkait dengan terpenuhinya keinginan dan aspirasi buruh dalam suatu wadah yaitu Serikat Buruh. Serikat Buruh disini bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan tanggung jawab serta merupakan sarana untuk melindungi dan membela kepentingan buruh. Sehingga perwujudan hubungan industrial yang dinamis dan berkeadilan antar buruh dengan majikan/ pengusaha dapat diwujudkan, karena diantara keduanya telah terdapat rasa saling mengerti hak dan kewajiban masing-masing. Setelah perselisihan perburuhan di dalam hubungan industrial, terdapat satu lagi peran Serikat Buruh, yaitu dalam rangka peningkatan kesejahteraan buruh beserta keluarganya. Peningkatan kesejahteraan buruh beserta keluarganya ini menjadi sangat penting, karena memang itu sudah menjadikan kewajiban bagi majikan I pengusaha, sekaligus menjadikan suatu bentuk penghargaan kepada buruh atas hasil kerja mereka dan semua pihak (pemerintah, pengusaha, dan buruh) dituntut untuk mau saling menghonnati, dan saling mengerti tentang kedudukan, serta peranan masing-masing serta hams memahami apa yang menjadi hak dan kewajibannya.