PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA YANG TERKENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA AKIBAT ADANYA MERGER PERUSAHAAN

• Main Author: SISKA FEBIANA, -
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English
• Published: 2004
• Subjects: K Law; K Law (General); K1700-1973 Social legislation; K1701-1841 Labor law
• Online Access: https://repository.unair.ac.id/135467/1/Perlindungan%20Hukum%20bg%20Pekerja%20yg%20Terkena%20PHK%20Akibat%20oleh%20Siska%20F.pdf; https://repository.unair.ac.id/135467/; http://www.lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Seiring dengan bertambah pesatnya keadaan perekonomian di Indonesia, banyak pengusaha yang berlomba-lomba mendirikan badan badan usaha / perusahaan. Hal ini dilakukan oleh para pengusaha dalam rangka meningkatkan pembangunan di bidang ekonomi terutama dalam rangka menghadapi arus globalisasi dan liberalisasi perekonomian dunia yang semakin kompleks dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat. Dengan adanya badan-badan usaha / perusahaan baru tersebut maka otomatis akan membuka lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat pada umumnya. Dengan terciptanya lapangan pekerjaan baru tersebut maka masalah-masalah ekonomi yang membelit dalam suatu keluarga akan terselesaikan. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Tap MPR No. II /MPR/1988 yaitu pembangunan di bidang ekonomi memegang peranan penting karena diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nasional serta dalam perkembangannya terkait erat dalam pemenuhan keadilan dalam rangka perwujudan rasa keadilan sosial.Akan tetapi-pada tahun 1998 telah terjadi suatu krisis ekonomi secara besar - besaran dan berkepanjangan. Krisis ekonomi yang berkepanjangan ini membawa dampak negatif, dimana keadaan ini membawa akibat banyak perusahaan mengalami kegagalan dalam beroperasi dan kegagalan managerial karena tidak mampu lagi membayar hutang yang sudah jatuh tempo atau hutang-hutangnya sudah melebihi aset dari perusahaan tersebut, dan lain sebagainya. Atau dengan kata lain perusahaan-perusahaan tersebut sedang dalam keadaan "sakit". Oleh karena itu maka perlu dilakukan "penyembuhan" terhadap perusahaan yang sedang "sakit" tersebut dengan cara reinventing dan reengineering organisasi perusahaan, misalnya saja seperti perombakan sifat dan jumlah dari kewajiban finansial perusahaan tersebut, dan lain- lain.Oleh karena itu kemungkinan yang tidak akan terhindarkan dan pasti akan terjadi terjadi akibat adanya perbuatan merger tersebut yaitu dilakukannya pemutusan hubungan kerja terhadap sebagian kecil ataupun sebagian besar pekerja. Dalam kasus merger seringkali dengan alasan peningkatan efisiensi dan perampingan usaha sebagian kecil atau sebagian besar pekerja diputus hubungan kerjanya setelah merger dilakukan.