Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Perkosaan

Kejahatan perkosaan bersifat kompleks karena untuk dapat memproses pelaku kejahatan perkosaan menurut hukum memerlukan adanya bukti dan korban merasa enggan untuk melapor kepada aparat penegak hukum , sehingga bukti dapat hilang dengan berjalannya waktu. Faktor-faktor yang mempen garuhi anak me...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fenny Soebagio, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
Published: 2000
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/135485/1/FENNY%20%20SOEBAGIO20250117_00433668.pdf
https://repository.unair.ac.id/135485/
https://lib.unair.ac.id/wplib
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
Description
Summary:Kejahatan perkosaan bersifat kompleks karena untuk dapat memproses pelaku kejahatan perkosaan menurut hukum memerlukan adanya bukti dan korban merasa enggan untuk melapor kepada aparat penegak hukum , sehingga bukti dapat hilang dengan berjalannya waktu. Faktor-faktor yang mempen garuhi anak melakukan perkosaan ada 2 ( dua ) faktor yaitu faktor ekstern dan faktor intern, di mana faktor ekstem berupa fasilitas-fasilitas teknologi media rnassa seperti internet, film-film porno dalam bentuk video rnaupun " Compact Disc " dan " Laser Disc " yang beredar bebas di masyarakat dan ditunjang dengan faktor intern berupa kepribadian anak yang rapuh , pendidikan agama yang kurang, moral yang buruk, dan pendidikan fomal di sekolah yang minim , sehingga mendorong anak melakukan kejahatan perkosaan dan korbannya tentu juga anak pula, karena tidak mungkin anak rnelakukan perkosaan kepada orang yang lebih tua, melainkan yang sama atau lebih lemah yaitu anak.