Problematik Asas Monogami Dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
Monogami menentukan bahwa seorang pria hanya boleh kawin dengan seorang wanita, seorang wan ita hanya boleh kawin dengan seorang pria dalam waktu yangsama. Pada saat pemerintah Hindia Belanda berlaku keanekaragaman atau pluralisme hukum perkawinan. Asas monogami diatur dalam Pasal 27 Burgerlijk...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2000
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/135565/1/28.%20PROBLEMATIK%20AS%20AS%20MONOGAMI%20-%20emeliana%20krisnawati.pdf https://repository.unair.ac.id/135565/2/2.%20RINGKASAN%20.pdf https://repository.unair.ac.id/135565/ https://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Monogami menentukan bahwa seorang pria hanya boleh kawin dengan
seorang wanita, seorang wan ita hanya boleh kawin dengan seorang pria dalam waktu
yangsama. Pada saat pemerintah Hindia Belanda berlaku keanekaragaman atau
pluralisme hukum perkawinan. Asas monogami diatur dalam Pasal 27 Burgerlijk
Wetboek atau B.W. dan Pasal 2 Huwelijks Ordonnantie Chrisen Inlanders atau
H.O.C.I. Bagi yang beragama Islam berlaku hukum Islam yang telah diresipiir dalam
hukum Adat dan untuk golongan Indonesia Asli berlaku hukum Adat. Untuk
golongan Timur Asing Tionghoa berlaku B.w. dan untuk golongan Timur Asing
yang lain : Arab, India, Pakistan berlaku hukum perkawinan di negara masing-masmg. |
---|