ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSIS MEDIS UNDIFFERENTIATED SCHIZOPHRENIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG GELATIK RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA

• Main Author: Asna'ul Lailiyah, -
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English
• Published: 2022
• Subjects: RC0321 Neuroscience. Biological psychiatry. Neuropsychiatry
• Online Access: https://repository.unair.ac.id/135607/1/3%20ASUHAN%20KEPERAWATAN%20JIWA%20PADA%20PASIEN%20DENGAN%20DIAGNOSIS%20MEDIS.pdf; https://repository.unair.ac.id/135607/; http://www.lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

PendahuIuan: Gejala positif skizofrenia ya ng sering muncul salah satunya adalah perilaku kekerasan. Perilaku kekerasan adalah perilaku dimana seseorang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Intervensi keperawatan jiwa pada perilaku kekerasan dilaksanakan dalam bentuk Strategi Pelaksanaan (SP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Strategi Pelaksanaan pada pasien dengan masalah keperawatan perilaku kekerasan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi kasus tunggal dengan sampel penelitian adalah pasien dengan diagnosis medis Undifferentiated Schizaphrenia dengan masalah keperawatan perilaku kekerasan. Hasil dan Pembahasan: Setelah pemberian Strategi Pelaksanaan perilaku kekerasan, didapatkan bahwa pasion tampak lebih tenang, pasien dapat tersenyum dengan perawat saat dilakukan wawancara, pasien dapat mengucapkan kata "terima kasih" kepada perawat, pasien juga dapat mengingat terhadap Stratcgi Pelaksanaan yang telah diajarkan. Strategi Pelaksanaan (SP) yang diterapkan dengan baik dan secara terus menerus, dapat mempengaruhi pasien untuk membiasakan dalam mengontrol perilaku kekerasan sehingga tidak menimbu lkan bahaya bagi diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Kcsimpulan: Diagnosis keperawatan Utama ya ng ditemukan adalah perilaku kekerasan. Intervensi yang diberikan adalah dalam bentuk Strategi Pelaksanaan (SP) pasien perilaku kekerasan. Kemampuan dalam berinteraksi dengan pasien perlu diperhatikan agar intervensi yang diberikan dapat menghasilkan perbaikan yang optimal.