Nikah Mut'ah menurut Perspektif Madzhab Sunni dan Syi'ah
Nikah mut’ah tidak mempunyal hukum di dalam undang-undang agama yaitu AI-Qur'an dan Hadist maupun di dalam undang-undang positif di Indonesia yaitu Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan, oleh karena itu maka perkawinan semacam itu (mut'ah) tidak dapat dianggap sebagai perkawina...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2003
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/136331/1/ABSTRAK.pdf https://repository.unair.ac.id/136331/2/52.%20DENY%20SUKSESTI_compressed.pdf https://repository.unair.ac.id/136331/ https://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Nikah mut’ah tidak mempunyal hukum di dalam undang-undang agama yaitu AI-Qur'an dan Hadist maupun di dalam undang-undang positif di Indonesia yaitu Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan, oleh karena itu maka perkawinan semacam itu (mut'ah) tidak dapat dianggap sebagai perkawinan di bawah tangan, melainkan hanya dapat dianggap sebagai kumpul kebo berdasarkan suka sama suka, atau pihak wanita telah tertipu disebabkan oIeh keadaan normal tertentu dengan diiming-imingi sejumlah harta dari pihak laki- Jaki. Perbedaan pandangan mengenai nikah mut’ah antara Sunni dengan Syi'ah pada prinsipnya terdapat pada pokok-pokok ajaran agama atau akidah, yaitu: Syi'ah menganggap AI-Qur'an telah diubah arti dan penafsirannya , sementara Sunni menyatakan AI-Qur'an merupakan Kalamullah yang sempurna, tidak akan pernah dan tidak akan terjadi pergantian, pengurangan maupun perubahan hingga akhir masa. Inilah pokok pangkal dari perselisihan antara Suni dengan Syi'ah. |
---|