PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA CHEWING GUM DAN CRYOTHERAPY TERHADAP VOLUME SALIVA DAN MUKOSITIS ORAL PASIEN KANKER KEPALA LEBER YANG MENJALANI RADIOTERAPI

"Latar belakang: Efek samping radioterapi berupa mucositis oral dan penurunan saliva dapat mengganggu keseharian pasien dalam berbicara, makan serta dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Perlu terapi nonfarmakologis yang dapat dilakukan pasien secara mandiri untuk menangani hiposaliva dan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DWI USWATUN SHOLIKHAH, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2020
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/136386/1/37.%20131814153095.pdf
https://repository.unair.ac.id/136386/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
id id-langga.136386
record_format dspace
spelling id-langga.1363862025-02-20T03:58:53Z https://repository.unair.ac.id/136386/ PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA CHEWING GUM DAN CRYOTHERAPY TERHADAP VOLUME SALIVA DAN MUKOSITIS ORAL PASIEN KANKER KEPALA LEBER YANG MENJALANI RADIOTERAPI DWI USWATUN SHOLIKHAH, - RT Nursing RT1-120 Nursing "Latar belakang: Efek samping radioterapi berupa mucositis oral dan penurunan saliva dapat mengganggu keseharian pasien dalam berbicara, makan serta dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Perlu terapi nonfarmakologis yang dapat dilakukan pasien secara mandiri untuk menangani hiposaliva dan mucositis oral. Chewing gum dan cryotherapy dapat meningkatkan produksi saliva dan menurunkan mucositis oral. Namun keefektifannya belum jelas. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis efektifitas chewing gum dan cryotherapy terhadap volume saliva dan mucositis oral pada pasien kanker kepala leher yang menjalani radioterapi. Metode: desain penelitian quasi experimental design dengan rancangan time series group design. Besar sampel 42 responden kanker kepala leher yang menjalani radioterapi dan mengalami mucositis oral yang dibagi menjadi kelompok chewing gum dan kelompok cryotherapy (24/18) yang diperoleh secara consecutive sampling. Responden diambil berdasarkan kriteria inklusi untuk mengurangi efek bias. Pengumpulan data dilakukan di Instalasi Radioterapi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang antara Februari 2020 sampai Maret 2020. Variabel dependen adalah volume saliva dan mucositis oral. Variabel independen adalah chewing gum dan cryotherapy. Data diperoleh dengan menggunakan metode sppitting. Instrumen penelitian adalah lembar observasi, beaker gelas, jarum suntik 3 ml, sarung tangan, masker wajah, permen karet bebas gula, es batu, bengkok. Uji Statistik menggunakan GLM-RM (General Linear Model-Repeated Measure) ANOVA within subject dan between subjects. Basil: hasil uji GLMRM between subject terdapat perbedaan bermakna pada kelompok chewing gum dan cryotherapy terhadap peningkatan volume saliva pada hari ke 7 dengan nilai p=0,026 dan terhadap perbedaan bermakna pada kelompok chewing gum dan cryotherapy terhadap perbaikan mucositis oral dengan nilai p= 0,048. Namun hasil uji beda menunjukkan kelompok chewing gum memiliki delta lebih besar dibandingkan kelompok cryotherapy. Kesimpulan: Kelompok intervensi chewing gum dengan waktu sarna dapat menghasilkan delta saliva lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok intervensi cryotherapy." 2020 Thesis NonPeerReviewed text id https://repository.unair.ac.id/136386/1/37.%20131814153095.pdf DWI USWATUN SHOLIKHAH, - (2020) PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA CHEWING GUM DAN CRYOTHERAPY TERHADAP VOLUME SALIVA DAN MUKOSITIS ORAL PASIEN KANKER KEPALA LEBER YANG MENJALANI RADIOTERAPI. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA. http://www.lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Universitas Airlangga Library
collection UNAIR Repository
language Indonesian
topic RT Nursing
RT1-120 Nursing
spellingShingle RT Nursing
RT1-120 Nursing
DWI USWATUN SHOLIKHAH, -
PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA CHEWING GUM DAN CRYOTHERAPY TERHADAP VOLUME SALIVA DAN MUKOSITIS ORAL PASIEN KANKER KEPALA LEBER YANG MENJALANI RADIOTERAPI
description "Latar belakang: Efek samping radioterapi berupa mucositis oral dan penurunan saliva dapat mengganggu keseharian pasien dalam berbicara, makan serta dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Perlu terapi nonfarmakologis yang dapat dilakukan pasien secara mandiri untuk menangani hiposaliva dan mucositis oral. Chewing gum dan cryotherapy dapat meningkatkan produksi saliva dan menurunkan mucositis oral. Namun keefektifannya belum jelas. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis efektifitas chewing gum dan cryotherapy terhadap volume saliva dan mucositis oral pada pasien kanker kepala leher yang menjalani radioterapi. Metode: desain penelitian quasi experimental design dengan rancangan time series group design. Besar sampel 42 responden kanker kepala leher yang menjalani radioterapi dan mengalami mucositis oral yang dibagi menjadi kelompok chewing gum dan kelompok cryotherapy (24/18) yang diperoleh secara consecutive sampling. Responden diambil berdasarkan kriteria inklusi untuk mengurangi efek bias. Pengumpulan data dilakukan di Instalasi Radioterapi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang antara Februari 2020 sampai Maret 2020. Variabel dependen adalah volume saliva dan mucositis oral. Variabel independen adalah chewing gum dan cryotherapy. Data diperoleh dengan menggunakan metode sppitting. Instrumen penelitian adalah lembar observasi, beaker gelas, jarum suntik 3 ml, sarung tangan, masker wajah, permen karet bebas gula, es batu, bengkok. Uji Statistik menggunakan GLM-RM (General Linear Model-Repeated Measure) ANOVA within subject dan between subjects. Basil: hasil uji GLMRM between subject terdapat perbedaan bermakna pada kelompok chewing gum dan cryotherapy terhadap peningkatan volume saliva pada hari ke 7 dengan nilai p=0,026 dan terhadap perbedaan bermakna pada kelompok chewing gum dan cryotherapy terhadap perbaikan mucositis oral dengan nilai p= 0,048. Namun hasil uji beda menunjukkan kelompok chewing gum memiliki delta lebih besar dibandingkan kelompok cryotherapy. Kesimpulan: Kelompok intervensi chewing gum dengan waktu sarna dapat menghasilkan delta saliva lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok intervensi cryotherapy."
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author DWI USWATUN SHOLIKHAH, -
author_facet DWI USWATUN SHOLIKHAH, -
author_sort DWI USWATUN SHOLIKHAH, -
title PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA CHEWING GUM DAN CRYOTHERAPY TERHADAP VOLUME SALIVA DAN MUKOSITIS ORAL PASIEN KANKER KEPALA LEBER YANG MENJALANI RADIOTERAPI
title_short PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA CHEWING GUM DAN CRYOTHERAPY TERHADAP VOLUME SALIVA DAN MUKOSITIS ORAL PASIEN KANKER KEPALA LEBER YANG MENJALANI RADIOTERAPI
title_full PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA CHEWING GUM DAN CRYOTHERAPY TERHADAP VOLUME SALIVA DAN MUKOSITIS ORAL PASIEN KANKER KEPALA LEBER YANG MENJALANI RADIOTERAPI
title_fullStr PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA CHEWING GUM DAN CRYOTHERAPY TERHADAP VOLUME SALIVA DAN MUKOSITIS ORAL PASIEN KANKER KEPALA LEBER YANG MENJALANI RADIOTERAPI
title_full_unstemmed PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA CHEWING GUM DAN CRYOTHERAPY TERHADAP VOLUME SALIVA DAN MUKOSITIS ORAL PASIEN KANKER KEPALA LEBER YANG MENJALANI RADIOTERAPI
title_sort perbedaan efektifitas antara chewing gum dan cryotherapy terhadap volume saliva dan mukositis oral pasien kanker kepala leber yang menjalani radioterapi
publishDate 2020
url https://repository.unair.ac.id/136386/1/37.%20131814153095.pdf
https://repository.unair.ac.id/136386/
http://www.lib.unair.ac.id
_version_ 1825529397293088768