Studi Perbandingan Aktivitas N-Benzoil Sefradin Dan N-(4-T-Butilbenzoil) Sefradin Terhadap Staphylococcus Aureus Atcc 25923
Antibiotika merupakan kelompok obat yang sering digunakan untuk pengobatan infeksi dikarenakan bakteri, namun seiring dengan perkembangan jaman banyak diketahui adanya perubahan kepekaan kuman terhadap antibiotika yang menyebabkan kuman menjadi resisten. Oleh karena itu perlu dilakukan penemuan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2004
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/136453/1/FULLTEXT.pdf https://repository.unair.ac.id/136453/2/2.%20%20RINGKASAN.pdf https://repository.unair.ac.id/136453/ https://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Antibiotika merupakan kelompok obat yang sering digunakan untuk
pengobatan infeksi dikarenakan bakteri, namun seiring dengan perkembangan
jaman banyak diketahui adanya perubahan kepekaan kuman terhadap antibiotika
yang menyebabkan kuman menjadi resisten. Oleh karena itu perlu dilakukan
penemuan antibiotika baru atau pengembangan antibiotika yang sudah ada.
Siswandono (2002) telah melakukan sintesis senyawa N-benzoil sefradin,
dengan melakukan reaksi asilasi antara gugus amin primer sefradin dengan
benzoil klorida.
Pada penelitian ini telah dilakukan penentuan aktivitas antibakteri senyawa
baru yaitu N-(4-t-butilbenzoil)sefradin, sebagai pembanding untuk uji antibakteri
ini digunakan sefradin sebagai senyawa awal dan N-benzoil sefradin sebagai
senyawa induk, yang diharapkan dengan penambahan gugus 4-t-butil dapat
meningkatkan sifat lipofiliknya dan dengan peningkatan sifat lipofilik tersebut
kemampuan senyawa dalam penembusan membran dan distribusinya juga dapat
meningkat, sehingga aktivitas antibakteri senyawa tersebut juga dapat meningkat.
Penentuan aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi silinder
logam dengan media antibiotika 1 terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC
25923. Aktivitas antibakteri N-(4-t-butilbenzoil)sefradin dinyatakan dalam
diameter daerah hambatan sehingga dapat ditentukan kadar hambat minimum
(KHM) senyawa yang kemudian dapat dibandingkan dengan sefradin sebagai
senyawa awal dan N-benzoil sefradin sebagai senyawa induk.
Dari hasil penelitian uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus
aureus ATCC 25923 senyawa sefradin mempunyai KHM 200 μg/ml, senyawa Nbenzoil
sefradin mempunyai nilai KHM 50 μg/ml, dan senyawa N-(4-tbutilbenzoil)
sefradin mempunyai nilai KHM 62,5 μg/ml. Maka dapat disimpulkan
bahwa senyawa N-(4-t-butilbenzoil)sefradin mempunyai aktivitas antibakteri lebih
rendah dari senyawa induknya yaitu N-benzoil sefradin,tetapi lebih tinggi
aktivitasnya dibanding senyawa awal yaitu sefradin.
Hal ini dikarenakan pengaruh halangan ruang pada proses interaksi obat reseptor,
oleh karena itu diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan modifikasi
struktur melalui pemasukan gugus dengan sifat lipofilik yang tinggi dengan
halangan ruang yang kecil. |
---|