Efek Pemberian Estrak Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis Linn) Terhadap Gambaran Histologis Ovarium Mencit (Mus Musculus)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis Linn) terhadap gambaran histologis ovarium mencit (Mus musculus) yaitu folikel sekunder, folikel tersier dan folikel de Graaf Sejumlah 25 ekor mencit betina berumur lebih kurang dua bula...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
2004
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/21287/2/gdlhub-gdl-s1-2006-supriyonor-1370-kh.118_06.pdf https://repository.unair.ac.id/21287/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis Linn) terhadap gambaran histologis ovarium mencit (Mus musculus) yaitu folikel sekunder, folikel tersier dan folikel de Graaf Sejumlah 25 ekor mencit betina berumur lebih kurang dua bulan dengan berat badan rata rata 25 gram digunakan sebagai hewan percobaan. Selama percobaan mencit diberi pakan ayam komersial 511. Desain percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terbagi menjadi lima perlakuan dengan lima ulangan. Adapun lima perlakuan tersebut adalah: pemberian CMC Na 1% (kontrol), suspensi ekstrak bunga kembang sepatu 2,1875 mg/hari (P1), 4,375 mg/hari (P2), 8,75 mg/hari (P3), 17,5 mg/hari (P4) yang diberikan sebanyak 0,5 ml per hari selama 10 hari per oral. Setelah masa perlakuan mencit betina dikorbankan untuk diambil ovariumnya dan dibuat preparat histologisnya. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Varian. Jika terdapat perbedaan yang nyata diantara perlakuan, dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bunga kembang sepatu dengan dosis 2,1875 mg/hari (P1) dan 4,375 mg/hari (P2) menyebabkan penurunan jumlah pada folikel sekunder dan folikel de Graaf. Pada dosis 8,75 mg/hari (P3) dan 17,5 mg/hari (P4) menurunkan jumlah folikel sekunder, folikel tersier dan tidak terbentuk folikel de Graaf. |
---|