Kisah Wayang Ramayana dalam Novel Hubbu Karya Mashuri: Tinjauan Intertekstualitas
Skripsi berjudul “Kisah Wayang Ramayana dalam Novel Hubbu Karya Mashuri: Tinjauan Intertekstualitas”, bertunjuan: pertama mengungkap struktur novel Hubbu, kedua menjelaskan makna yang terkandung dalam teks. Melalui bantuan teori struktur teks, dapat diketahui secara detail struktur yang membangun te...
Saved in:
Summary: | Skripsi berjudul “Kisah Wayang Ramayana dalam Novel Hubbu Karya Mashuri: Tinjauan Intertekstualitas”, bertunjuan: pertama mengungkap struktur novel Hubbu, kedua menjelaskan makna yang terkandung dalam teks. Melalui bantuan teori struktur teks, dapat diketahui secara detail struktur yang membangun teks, yaitu judul, tema, alur, sudut pandang, latar tempat, latar waktu, tokoh dan penokohan, serta ketidakgramatikalan. Hasil pada tahap pertama ini, dimanfaatkan untuk mempermudah analisis pada tahap kedua, yaitu dengan semiotika Riffaterre. Analisis pada tahap dua meniktikberatkan pada intertekstualitas dan varian, model, matriks demi mendapatkan makna.
Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya hubungan atau relasi tokoh dalam Hubbu dengan tokoh dalam cerita wayang ramayana babak Arjunasasrabahu atau Lokapala. Lebih dari itu, dalam novel Hubbu ditemukan varian berupa kegagalan, obsesi, kesempurnaan, karakter manusia Jawa, dan tokoh-tokoh Ramayana. Varian-varian tersebut ditransformasikan dalam sebuah model menjadi Hubbu. Hubbu adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Arab yang memili arti cinta. Dari model tersebut diketahui matriksnya, yaitu pencarian jati diri. Berdasarkan tahap analisis kedua, didapatkan pemaknaan terhadap novel Hubbu, yaitu tingkatan cinta dalam Hubbu. Pertama, cinta sesama manusia, cinta terhadap sejumlah wanita dan cinta terhadap keluarga. Kedua, cinta kepada masyarakat. Ketiga, cinta kepada bangsa. Keempat, cinta kepada Tuhan. Mencintai setiap orang, mencintai tanah kelahiran, mencintai bangsa dan negara adalah wujud cinta tokoh kepada Tuhan. Rasa empati terhadap sesama adalah bukti cinta kita kepada Tuhan. Cinta kepada Tuhan adalah cinta yang paling sempurna. |
---|