RAMAYANA VERSI MADURA : SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS MORFOLOGIS

Ramayana tersebar sampai ke Nusantara karena perjalanan niaga para pedagang India. Ramayana membuat penduduk Nusantara tertarik sehingga cerita ini dapat diterima dan diminati oleh penduduk Nusantara kala itu. Kepopuleran Ramayana terlihat dari banyaknya salinan naskah yang memuat cerita ini. Dalam...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mardhayu Wulansari
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
English
Published: 2008
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/27602/1/gdlhub-gdl-s1-2010-wulansarim-11100-fsbi25-k.pdf
https://repository.unair.ac.id/27602/7/FULLTEXT.pdf
https://repository.unair.ac.id/27602/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
English
Description
Summary:Ramayana tersebar sampai ke Nusantara karena perjalanan niaga para pedagang India. Ramayana membuat penduduk Nusantara tertarik sehingga cerita ini dapat diterima dan diminati oleh penduduk Nusantara kala itu. Kepopuleran Ramayana terlihat dari banyaknya salinan naskah yang memuat cerita ini. Dalam perkembangannya, Ramayana yang berasal dari budaya Hindu juga digunakan untuk menyebarkan ajaran Islam kala Nusantara memasuki masa Islamisasi. Teks¬teks Ramayana yang memuat ajaran Islam, misalnya Hikayat Sri Rama. Hikayat Sri Rama menggunakan Ramayana untuk menyebarkan ajaran Islam di Melayu. Ada juga Kitab Ramayana yang ditemukan di Madura. Penggunaan kata kitab sebagai judul dan kata-kata persembahan, seorang santri kepada Kiyai dan Nyainya, di akhir teks menunjukkan bahwa Kitab Ramayana merupakan sarana yang digunakan untuk menyebarkan Islam di lingkungan pesantren. Hal ini merupakan salah satu keunikan teks Kitab Ramayana. Keunikan lainnya terdapat pada penggunaan bahasa Jawa yang dituliskan dengan gaya bahasa Madura, yaitu penggunaan konsonan rangkap. Untuk mempertahankan kemurnian teks Kitab Ramayana yang unik ini, digunakanlah metode suntingan diplomatik di mana tidak adanya campur tangan peneliti pada teks. Namun, suatu teks menjadi bermanfaat bila teks tersebut terbaca, sehingga teks Kitab Ramayana j uga ditranslasikan secara bebas. Translasi bebas tidak dilakukan kata demi kata, tetapi lebih menekankan pada isi cerita. Setelahnya teks dianalisis menggunakan teori morfologi. Analisis ditekankan pada proses afiksasi (pengimbuhan) dan proses reduplikasi (pengulangan).