ANALISIS TEKS DALAM KONTEKS SITUASI UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT TIONGHOA BERAGAMA KONGHUCU DI SURABAYA
Salah satu budaya tradisional yang perlu kita lestarikan adalah budaya atau adat agama Konghucu yang mayoritas pemeluknya masyarakat Tionghoa. Penelitian mengenai konteks situasi dan makna bahasa dalam tradisi kematian ini mempunyai banyak simbol baik bahasa maupun benda-benda yang menarik untuk dit...
Saved in:
id |
id-langga.27820 |
---|---|
record_format |
dspace |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Universitas Airlangga Library |
collection |
UNAIR Repository |
language |
English English English English English English English English English English |
topic |
P Language and Literature PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania PL5051-5497 Malayan (Indonesian) languages |
spellingShingle |
P Language and Literature PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania PL5051-5497 Malayan (Indonesian) languages Nani Sawirti ANALISIS TEKS DALAM KONTEKS SITUASI UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT TIONGHOA BERAGAMA KONGHUCU DI SURABAYA |
description |
Salah satu budaya tradisional yang perlu kita lestarikan adalah budaya atau adat agama Konghucu yang mayoritas pemeluknya masyarakat Tionghoa. Penelitian mengenai konteks situasi dan makna bahasa dalam tradisi kematian ini mempunyai banyak simbol baik bahasa maupun benda-benda yang menarik untuk diteliti. Konghucu mengajarkan tentang upacara-upacara tradisional dan sajian-¬sajian terhadap arwah leluhur untuk memperhalus budi kebaikan manusia, yaitu kebajikan, kewajiban serta tugas terhadap keluarga dan masyarakat sebagai keseluruhan. Upacara kematian ini erat kaitannya dengan penghormatan dan pemujaan sebagai rasa duka cita kepada orang meninggal dan leluhur.
Penelitian ini menganalisis konteks situasi yang terdapat dalam tahapan upacara kematian masyarakat Tionghoa beragama Konghucu yang ditinjau dari segi field 'medan', tenor `pelibat', dan mode `sarana'. Selain itu, penelitian ini menganalisis makna teks-teks ritual dan sesajian yang terdapat dalam upacara kematian ini.
Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui keragaman budaya dan tradisi masyarakat Tionghoa beragama Konghucu dalam upacara kematian di Surabaya. Selain itu, penelitian ini bertujuan agar tradisi budaya masyarakat Tionghoa beragama Konghucu tidak ditinggalkan oleh generasi mudanya, tetapi perlu dilestarikan.
Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi pasif dan wawancara. Metode observasi pasif ini dilakukan dengan menyaksikan langsung prosesi upacara kematian dan berusaha tidak mengganggu aktivitas yang sedang berlangsung. Wawancara yang dilakukan Merupakan wawancara etnografi berupa pertanyaan-pertanyaan deskriptif.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian dilapangan adalah penggambaran konteks situasi upacara kematian masyarakat Tionghoa beragama Konghucu, teks ritual yang dipakai pada setiap tahapan upacara kematian dan simbol-simbol perlengkapan sesaji beserta pemakaiannya.
Hasil penelitian ini didapatkan gambaran konteks situasi mengenai tiga pokok bahasan. Pertama, field `medan' menunjukkan pada setting tempat, setting waktu dan barang pelengkap sebagai lambang atau simbol tertentu yang banyak mengandung makna pada tiap-tiap tahapan prosesi upacara kematian. Kedua, tenor `pelibat' menunjuk pada pelaku tepatnya peran interaksi yang terlibat dalam tiap tahapan prosesi upacara kematian. Ketiga, mode `sarana' menunjuk pada fungsi khas yang diperankan oleh bahasa. Dalam hal ini, teks ritual yang ada pada tiap-tiap tahapan diucapkan atau dituturkan secara lisan. Selanjutnya, makna teks ritual pada tahapan-tahapan prosesi upacara kematian ini mengandung suatu bentuk penyerahan diri dalam melaksanakan jalan suci dan firman Thian. Sedangkan, simbol-simbol perlengkapan sesaji memiliki serangkaian makna yang menunjukkan atau mengarahkan manusia agar menjalani hidup dengan baik. |
format |
Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
author |
Nani Sawirti |
author_facet |
Nani Sawirti |
author_sort |
Nani Sawirti |
title |
ANALISIS TEKS DALAM KONTEKS SITUASI UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT TIONGHOA BERAGAMA KONGHUCU DI SURABAYA |
title_short |
ANALISIS TEKS DALAM KONTEKS SITUASI UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT TIONGHOA BERAGAMA KONGHUCU DI SURABAYA |
title_full |
ANALISIS TEKS DALAM KONTEKS SITUASI UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT TIONGHOA BERAGAMA KONGHUCU DI SURABAYA |
title_fullStr |
ANALISIS TEKS DALAM KONTEKS SITUASI UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT TIONGHOA BERAGAMA KONGHUCU DI SURABAYA |
title_full_unstemmed |
ANALISIS TEKS DALAM KONTEKS SITUASI UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT TIONGHOA BERAGAMA KONGHUCU DI SURABAYA |
title_sort |
analisis teks dalam konteks situasi upacara kematian masyarakat tionghoa beragama konghucu di surabaya |
publishDate |
2006 |
url |
https://repository.unair.ac.id/27820/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL%20.pdf https://repository.unair.ac.id/27820/2/2.%20KATA%20PENGANTAR.pdf https://repository.unair.ac.id/27820/3/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf https://repository.unair.ac.id/27820/4/4.%20ABSTRAK.pdf https://repository.unair.ac.id/27820/5/5.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf https://repository.unair.ac.id/27820/6/6.%20BAB%20II%20GAMBARAN%20UMUM%20OBJEK%20PENELITIAN.pdf https://repository.unair.ac.id/27820/7/7.%20BAB%20III%20ANALISIS%20DATA.pdf https://repository.unair.ac.id/27820/8/8.%20BAB%20IV%20SIMPULAN%20DAN%20SARAN.pdf https://repository.unair.ac.id/27820/9/9.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf https://repository.unair.ac.id/27820/10/10.%20LAMPIRAN.pdf https://repository.unair.ac.id/27820/ http://lib.unair.ac.id |
_version_ |
1746289130492395520 |
spelling |
id-langga.278202022-09-23T05:49:47Z https://repository.unair.ac.id/27820/ ANALISIS TEKS DALAM KONTEKS SITUASI UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT TIONGHOA BERAGAMA KONGHUCU DI SURABAYA Nani Sawirti P Language and Literature PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania PL5051-5497 Malayan (Indonesian) languages Salah satu budaya tradisional yang perlu kita lestarikan adalah budaya atau adat agama Konghucu yang mayoritas pemeluknya masyarakat Tionghoa. Penelitian mengenai konteks situasi dan makna bahasa dalam tradisi kematian ini mempunyai banyak simbol baik bahasa maupun benda-benda yang menarik untuk diteliti. Konghucu mengajarkan tentang upacara-upacara tradisional dan sajian-¬sajian terhadap arwah leluhur untuk memperhalus budi kebaikan manusia, yaitu kebajikan, kewajiban serta tugas terhadap keluarga dan masyarakat sebagai keseluruhan. Upacara kematian ini erat kaitannya dengan penghormatan dan pemujaan sebagai rasa duka cita kepada orang meninggal dan leluhur. Penelitian ini menganalisis konteks situasi yang terdapat dalam tahapan upacara kematian masyarakat Tionghoa beragama Konghucu yang ditinjau dari segi field 'medan', tenor `pelibat', dan mode `sarana'. Selain itu, penelitian ini menganalisis makna teks-teks ritual dan sesajian yang terdapat dalam upacara kematian ini. Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui keragaman budaya dan tradisi masyarakat Tionghoa beragama Konghucu dalam upacara kematian di Surabaya. Selain itu, penelitian ini bertujuan agar tradisi budaya masyarakat Tionghoa beragama Konghucu tidak ditinggalkan oleh generasi mudanya, tetapi perlu dilestarikan. Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi pasif dan wawancara. Metode observasi pasif ini dilakukan dengan menyaksikan langsung prosesi upacara kematian dan berusaha tidak mengganggu aktivitas yang sedang berlangsung. Wawancara yang dilakukan Merupakan wawancara etnografi berupa pertanyaan-pertanyaan deskriptif. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dilapangan adalah penggambaran konteks situasi upacara kematian masyarakat Tionghoa beragama Konghucu, teks ritual yang dipakai pada setiap tahapan upacara kematian dan simbol-simbol perlengkapan sesaji beserta pemakaiannya. Hasil penelitian ini didapatkan gambaran konteks situasi mengenai tiga pokok bahasan. Pertama, field `medan' menunjukkan pada setting tempat, setting waktu dan barang pelengkap sebagai lambang atau simbol tertentu yang banyak mengandung makna pada tiap-tiap tahapan prosesi upacara kematian. Kedua, tenor `pelibat' menunjuk pada pelaku tepatnya peran interaksi yang terlibat dalam tiap tahapan prosesi upacara kematian. Ketiga, mode `sarana' menunjuk pada fungsi khas yang diperankan oleh bahasa. Dalam hal ini, teks ritual yang ada pada tiap-tiap tahapan diucapkan atau dituturkan secara lisan. Selanjutnya, makna teks ritual pada tahapan-tahapan prosesi upacara kematian ini mengandung suatu bentuk penyerahan diri dalam melaksanakan jalan suci dan firman Thian. Sedangkan, simbol-simbol perlengkapan sesaji memiliki serangkaian makna yang menunjukkan atau mengarahkan manusia agar menjalani hidup dengan baik. 2006 Thesis NonPeerReviewed text en https://repository.unair.ac.id/27820/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL%20.pdf text en https://repository.unair.ac.id/27820/2/2.%20KATA%20PENGANTAR.pdf text en https://repository.unair.ac.id/27820/3/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf text en https://repository.unair.ac.id/27820/4/4.%20ABSTRAK.pdf text en https://repository.unair.ac.id/27820/5/5.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf text en https://repository.unair.ac.id/27820/6/6.%20BAB%20II%20GAMBARAN%20UMUM%20OBJEK%20PENELITIAN.pdf text en https://repository.unair.ac.id/27820/7/7.%20BAB%20III%20ANALISIS%20DATA.pdf text en https://repository.unair.ac.id/27820/8/8.%20BAB%20IV%20SIMPULAN%20DAN%20SARAN.pdf text en https://repository.unair.ac.id/27820/9/9.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf text en https://repository.unair.ac.id/27820/10/10.%20LAMPIRAN.pdf Nani Sawirti (2006) ANALISIS TEKS DALAM KONTEKS SITUASI UPACARA KEMATIAN MASYARAKAT TIONGHOA BERAGAMA KONGHUCU DI SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA. http://lib.unair.ac.id |