PENGARUH PEMBERIAN Pb ASETAT PER ORAL TERHADAP JUMLAH SEL SPERMATOGENIK DAN SEL SERTOLI PADA MENCIT (Mus nuisculus) JANTAN

Plumbum asetat (= lead, Pb, timah bitam, timbale) merupakan salah sate logam berat yang sangat berbahaya dan beracun dan dapat berpengaruh tethadap sistem reproduksi pria. Peng ruh tersebut antara lain dapat menimbulkan kerusal;an fungi testis, menurunkan libido, mobititas set sperms, jumlah set spe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MASAMAH ALMAHMUDAH, 090315001M
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2006
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/34624/1/gdlhub-gdl-s2-2009-almarmudah-8645-tkr0108.pdf
https://repository.unair.ac.id/34624/12/gdlhub-gdl-s2-2009-almarmudah-8645-tkr0108.pdf
https://repository.unair.ac.id/34624/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Plumbum asetat (= lead, Pb, timah bitam, timbale) merupakan salah sate logam berat yang sangat berbahaya dan beracun dan dapat berpengaruh tethadap sistem reproduksi pria. Peng ruh tersebut antara lain dapat menimbulkan kerusal;an fungi testis, menurunkan libido, mobititas set sperms, jumlah set sperms dan kualitas sperms. Selain itu Plumbum dapat nnetngganggu spermatogenesis dan atropi testis_ Tujuan penelitian itti adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Pb asetat per oral terhadap testis, khususnya terhadap berat testis, diameter dan tebal epitel tubulus seminiferus, jumlah set spermatosid, jumlah spermatid dan jumlah sel sertoli testis mencit (mus musculus) jantan Strain BAIL-C. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratori dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Empat puluh ekor mencit (mils mu, cu!r�s) jantan dibagi menjadi 5 kelompok yang rasing-masing terdiri Hari 8 ekor. Kelompok I sebagai kelompok kontrol (PI), kelompok 2 diberikan Pb asetat 25 mg/kg BBIhari (P2), kelompok 3 diberikan 50 mg/kg BB/hari (P3), kelompok 4 diberikan 75 mg/kg BB/hari (P4), kelompok 5 diberikan 100 mgekg BBFhari (P5). Pemberian perlakuan secara per oral dengan menggunakan sonde selama 14 hari_ Peng2mbilan data dilakukan ~vlda akhir peerlakuam Basil penelitian uji beds dengim anova pads kelompok kontrol dan kelompok perlakuan Ada berat testis F hitung = 1,551 (p = O,209). sehingga berat testis tidak berbeda secara bermakna Basil uji beda dengan anova pads kelompok kantrol clan kelompok perlak pada diameter tubulus seminiferus adalah (p = 0,000), basil uji perbandingan ganda dengan HSD adalah P5 dan PI (p = 0, 000), P4 darn P1 (p = 0,000), P3 dart PI (p = 0,000), P2 da Pl (p = 0,001), P5 da P2 (p = 0,000), P4 darn P2 (p = 0,000), P3 dan P2 (p = 0,000), P5 dan P3 (p = 0,000), P4 dan P3 (p = 0,000), P5 dan P4 (p = 0,000), sehingga ada perbedaan secara bermakna antar seanua kelompok Hash uji beda dengan anova pads kelompok kontrol dan kelompok pedakua n pads tebal epitel tubulus seminiferus adalah (p = 0,000), basil perhandingans gada dengan HSD adalah P5 dan PI (p = 0,000), P4 dan PI (p = O,O00), P3 dan P1 (= 0,000), P2 da PI (p = 0,012), P5 da P2 (p = 0,000), P4 dan P2 (p = 0,000), P3 clan P2 (p = 0,357), P5 dan P3 (p = 0,000), P4 dan P3 (p = 0,000), P5 dan P4 (p = 0,9713), sehingga ada perbedaan secara beimakna antar kelompok kecuali antara P2 dan P3 dan antara P4 dan P5. Hasil uji beds dengan anova pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pads jurnlah spermatosid adalah (p = 0,000), basil uji perbandingan ganda dengan HSD adalah P5 dan PI (p = 0,000), P4 dan PI (p = 0,000), P3 dan PI (p = 0,000), P2 da PI (p = 0,001); P5 da P2 (p = 0,000), P4 dan P2 (p = 0,000), P3 dan P2 (p = 0,), P5 dan P3 (p = 0,000), P4 dan P3 (p = 0,000), P5 dan P4 (p = 0,000), sehingga ada perbedaan secara bermakna antar kelompok. Hasit uji beds dengan uji t pada jumlah spermatid (karma variasi data antar kelompok tidak homogen) P5 dan P1 didapatkan (p = 0,000), P4 dan P1 didapatkan (p = 0,000), P3 dan PI didapatkan (p = 0,000), P2 dan PI didapatkan (p = 0,000), P5 dan P2 didapatkan (p = 0,000), P4 dan P2 didapatkan (p = 0,0 0), P3 dan P2 didapatkan (p = 0,000), P5 dan P3 didapatkan (p = 0,000), P4 dan P3 didapatkan (p = 0,001), P5 dan P4 didapatkan (p = 0,000), seliingga ada perbedaan sea-ant bermakna pada ((lasing-teasing kelompok. Hasil uji beds dengan anova pads kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada jumlah sel set-toll adalah (p = 0,000), basil uji perbandingan ganda dengan HSD adalah P5 dan P1 (p = 0,000), P4 dan PI (p = 0,000), P3 dan PI (p = 0,000 ), P2 da PI (p = 0,000), P5 da P2 (p = 0,000), P4 dan P2 (p = 0,000), P3 dan P2 (p = 0,000), P5 dan P3 (p = 0,000), P4 dan P3 (p = 0,000), P5 dan P4 (p = 0,000), sehingga ada perbedaan secara bermakna antar kelompok. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian Pb asetat per o tidak berpengaruh terhadap berat testis, akan tetapi berpengaruh terhadap diameter dan tebal epitel tubulus seminiferus, jumlah spermatosid, jumlah spermatid dan jumlah sel sertoli pads testis mencit. Saran : perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap hormon androgen (testosteron) dan gonadotropin (FSH dan LH).