PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN MORAL SPIRITUAL DENGAN METODE ASOSIASI TERHADAP PENINGKATAN SELF-ESTEEM DAN PERUBAHAN SIKAP ANAK JALANAN YANG DIBINA DI LSM INSANI : Penelitian True Experimental

Upaya yang dilakukan LSM dalam membina dan mendidik anak-anak terlantar yang hidup di jalanan agar bisa mandiri dan hidup dengan normal, merupakan tindakan yang perlu didukung dan diupayakan bersama keberlangsungannya oleh banyak pihak dalam rangka turut menyelamatkan generasi muda sebagai pelaku pe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nur Afifah Khurin Maknin, 090315113 M
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2005
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/36060/1/gdlhub-gdl-s2-2006-makninnura-1841-tkm0406.pdf
http://repository.unair.ac.id/36060/12/36060_Part1.pdf
http://repository.unair.ac.id/36060/13/36060_Part2.pdf
http://repository.unair.ac.id/36060/14/36060_Part3.pdf
http://repository.unair.ac.id/36060/15/36060_Part4.pdf
http://repository.unair.ac.id/36060/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Upaya yang dilakukan LSM dalam membina dan mendidik anak-anak terlantar yang hidup di jalanan agar bisa mandiri dan hidup dengan normal, merupakan tindakan yang perlu didukung dan diupayakan bersama keberlangsungannya oleh banyak pihak dalam rangka turut menyelamatkan generasi muda sebagai pelaku pembangunan bangsa Indonesia. Berbagai program pendidikan dan juga pelatihan telah diberikan dalam rangka pengentasan anak jalanan ini, akan tetapi kondisi yang dihadapi anak jalanan berbeda dengan keadaan anak seusianya pada umumnya. Program dan metode pendekatan yang diberikan lembaga juga harus berbeda dengan program pendidikan formal yang diberikan untuk anak seusianya mengingat lebih beratnya tantangan hidup yang dihadapi anak jalanan dibanding dengan anak rumahan seusianya. Tantangan hidup yang harus dihadapinya tersebut tidak sebanding dengan usianya menyebabkan mereka lebih rentan dengan stress psikologis yang akan mempengaruhi perkembangan emosi, Intelegensi, dan juga sosialnya sehingga mereka tidak bisa berkembang dengan maksimal. Jika demikian program utama LSM yang bertujuan agar anak jalanan tersebut mampu untuk mandiri dengan meningkatkan kualitas diri, memperbaiki taraf hidup serta mampu menjalin interaksi sosial di kelompok dan di masyarakat tidak bisa berjalan dengan lancar. Agar program yang telah direncanakan oleh LSM dapat berjalan se-efektif dan se¬efisien mungkin, maka perlu adanya keadaan fisik dan mental yang sehat dari anak jalanan itu sendiri. Perlu diberikan suatu bimbingan yang dapat meningkatkan Self-Esteem dari anak jalanan sehingga tercapai mentalitas yang sehat. Dengan keadaan mental yang sehat diharapkan perkembangan fisik dan psikis yang optimal sehingga mereka akan lebih siap dan mampu menyelesaikan masalahnya dengan cara yang konstruktif. Permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah apakah pemberian bimbingan moral spiritual ini akan meningkatkan self-esteem dan merubah sikap anak jalanan, khususnya yang dibina di LSM. Bimbingan moral spiritual adalah bimbingan yang menekankan pada pemahaman dan penerapan nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat, serta menekankan pada peningkatan motivasi diri agar mereka mempunyai keinginan untuk meningkatkan kualitas diri dan mampu hidup mandiri dengan normal dan wajar. Diharapkan dengan pemberian bimbingan ini mereka akan mempunyai self-esteem yang tinggi dan mentalitas yang sehat yang ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap dan perilaku anak jalanan menuju mental yang sehat. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest posttest control group design. Terdapat dua sampel dalam penelitian ini, yaitu kelompok Studi dan kelompok Kontrol. Masing-masing kelompok sebanyak 10 subyek yang dipilih secara random. Penelitian ini dilakukan di LSM "Insani", Panjang Jiwo Surabaya. Alat ukur yang digunakan adalah quesioner dengan skala Likert yang sesuai dengan variabel yang diteliti, dengan penilaian komponen kognitif yang meliputi pemahaman dan penguasaan materi bimbingan serta perubahan sikap dari hasil pemahaman tersebut. Teknik pengukurannya adalah buta tunggal (single blind). Data di analisis dengan t-test, Uji Wilcoxon-Mann Whitney dan Wilcoxon-Signed Rank Test. Teknik yang digunakan dalam penyampaian materi bimbingan ini adalah menggunakan metode belajar hafalan sistem asosiasi, diskusi dan tanya jawab pada kelompok intervensi, serta metode ceramah dan diskusi pada kelompok kontrol. Sehingga diharapkan dengan sama-sama diberikan intervensi pada kedua kelompok tersebut sama¬sama menunjukkan peningkatan self-esteem dan perubahan sikap pada sampel. akan tetapi dengan metode tersebut diharapkan ada perbedaan hasil posttest antara kelompok Studi dan kelompok Kontrol. Berdasarkan hasil analisis data Self-Esteem diketahui bahwa : (1) sebelum diberikan intervensi kedua kelompok tersebut menunjukkan skor self-esteem yang relatif rendah, tetapi kelompok intervensi mempunyai rata-rata skor yang lebih tinggi yaitu 116,2 pada kelompok Studi dan 112,7 pada kelompok kontrol; (2) setelah intervensi diberikan, ada peningkatan rata-rata skor 148 pada kelompok intervensi dan 121,4 pada kelompok kontrol, yang berarti ada perubahan sikap dan peningkatan self-esteem pada kedua kelompok, tetapi pada kelompok Studi yang menggunakan metode belajar hafalan asosiasi menunjukan peningkatan yang lebih tinggi dibanding dengan metode ceramah biasa; (3) berdasarkan uji komparasi self-esteem sebelum dan sesudah intervensi ternyata terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok Studi (p=0,005), dan juga ada perbedaan tetapi tidak cukup bennakna pada kelompok kontrol (p=0,052). Berdasarkan analisis data perubahan Sikap diketahui bahwa : (1) Sebelum diberikan Intervensi, kedua kelompok tersebut mempunyai hasil pretest yang sama dengan ditunjukkan hasil p>0,05 pada seluruh variabel Sikap. Nilai p=0,051 untuk variabel Adjustive. Nilai p=0,751 untuk variabel Ego defence, p= 0,320 untuk variabel Value , dan p=0,444 untuk variabel Knowledge. Terdapat kenaikan hasil posttest pada kelompok Studi dengan p=0,005 untuk variabel Adjustive, p=0,005 untuk variabel Ego Defence, p=0,005 untuk variabel Value, dan p=0,005 untuk variabel Knowledge. (2) Hasil kenaikan Posttest untuk kelompok Kontrol pada semua variabel Sikap adalah siginificant. Hal ini dapat dilihat dan p=0,005 untuk variabel Adjustive, p=0,017 untuk variabel Ego defence, p=0,005 untuk variabel Value, dan p=0,007 untuk variabel Knowledge. (3) berdasarkan uji komparasi Sikap sebelum dan sesudah Intervensi pada kelompok Studi dan kelompok Kontrol sama-sama menunjukkan perubahan Sikap yang relatif sama yang ditunjukkan dengan besar p=0,000 (p<0,05) pads semua variabel Sikap. Tidak ada perbedaan perubahan Sikap antara kelompok Studi dan kelompok Kontrol yang ditunjukkan dengan nilai p>0,05. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan self-esteem pada anak jalanan setelah diberikan bimbingan moral spiritual pada kedua kelompok yang ditunjukan dari hasil Uji Wolcoxon-Signed Rank Test dengan p=0,000. Setelah diberi Intervensi pada kedua kelompok juga menunjukkan adanya perubahan sikap, dan perubahan sikap kedua kelompok tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang siginificant sehingga baik kelompok Studi maupun kelompok Kontrol peningkatan skornya relatif sama Berdasarkan kesimpulan tersebut maka disarankan materi bimbingan moral spiritual ini dapat diberikan dan disampaikan pada anak jalanan sebagai bagian integral dari program yang telah direncanakan LSM dalam rangka mendidik dan membina anak jalanan.