POLA RESISTENSI Mycobacterium tuberculosis TERHADAP OAT, PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU, DI KABUPATEN SAMPANG YULIONO

Sekitar 9 juta penduduk dunia, setiap tahunnya terinfeksi Mycobacterium tuberculosis, dan hampir 3 juta diantaranya meninggal karena penyakit ini. Di Indonesia, Tuberkulosis (TB) telah menjadi pembunuh nomor tiga, setelah penyakit kardiovaskular dan penyakit infeksi saluran pernafasan, dan ini terja...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: YULIONO, 090310642 M
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2005
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/36171/3/gdlhub-gdl-s2-2006-yuliono-1997-tkt02--6.pdf
http://repository.unair.ac.id/36171/13/gdlhub-gdl-s2-2006-yuliono-1997-tkt02--6.pdf
http://repository.unair.ac.id/36171/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Sekitar 9 juta penduduk dunia, setiap tahunnya terinfeksi Mycobacterium tuberculosis, dan hampir 3 juta diantaranya meninggal karena penyakit ini. Di Indonesia, Tuberkulosis (TB) telah menjadi pembunuh nomor tiga, setelah penyakit kardiovaskular dan penyakit infeksi saluran pernafasan, dan ini terjadi pada semua kelompok umur. Sedang di lingkup penyakit infeksi, TB ini merupakan penyebab kematian nomor satu. Meskipun organisasi kesehatan dunia World Health Organisation (WHO) akhir-akhir ini telah gencar mempromosikan Directly Observed Therapy –Short Course (DOTS) dibanyak negara, Multi Drug Resistant-Tuberculosis (MDR-TB) akan terus menjadi masalah dalam Program Pengendalian TB pada abad ke 21 ini. MDR merupakan hasil akumulasi mutasi pada beberapa gen, yang disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk diantaranya konsumsi OAT yang kurang dosisnya, konsumsi OAT yang tidak sesuai dengan anjuran dokter, penggunaan OAT yang tidak teratur, kondisi umum penderita dan lingkungan. Penelitian mengenai MDR-TB ini di Kabupaten Sampang belum pernah dilakukan, meskipun kasus TB di Kabupaten Sampang sangat tinggi, dan tiap tahun terus terjadi peningkatan. Untuk itu pada saat ini peneliti melakukan penelitian mengenai MDR-TB ini di Kabupaten Sampang, yang dimulai tanggal 11 April sampai 27 Juli 2005. Penelitian ini dilakukan di 20 Puskesmas di Kabupaten Sampang, sedang untuk kultur dan uji kepekaannya dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSU Dr. Soetomo Surabaya. Hasilnya didapatkan 15 sampel penelitian yang dapat digunakan untuk uji kepekaan terhadap OAT ini, 41,7% strain Mycobacterium tuberculosis resisten terhadap 1 macam OAT, 41,7% strain resisten terhadap 2 macam OAT, 16,6% strain resisten terhadap 3 macam OAT, dan tidak didapati adanya resistensi terhadap 4 macam OAT. Penelitian ini merupakan pembuka guna dilakukannya penelitian lanjutan sehingga perkembangan angka resistensi TB di Kabupaten Sampang bisa dievaluasi dan pelaksanaan program eradikasi TB bisa berhasil dengan baik.