KELALAIAN ANGGOTA POLISI DALAM MENGGUNAKAN SENJATA API YANG MENGAKIBATKAN HILANGNYA NYAWA ORANG LAIN

• Main Author: FERY FEBRIANTO, 031043069
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2012
• Subjects: KB3000-3034 Police and public safety
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/36860/1/gdlhub-gdl-s2-2013-febriantof-26565-5.-abstr-k.pdf; http://repository.unair.ac.id/36860/2/13.pdf; http://repository.unair.ac.id/36860/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Polisi memperoleh amanat dari undang-undang selaku bertugas memelihara kamtibmas, menegakkan hukum dan melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Ketiga tugas tersebut tidak dapat dipisahkan karena saling terkait satu sama lain. Artinya bahwa, pelaksanaan tugas perlindungan dan pengayoman masyarakat dapat dilakukan dengan cara penegakan hukum dalam koridor memelihara kamtibmas. Atau dapat pula dimaknai, bahwa tindakan kepolisian berupa penegakan hukum pada prinsipnya adalah untuk melindungi dan mengayomi masyarakat luas dari berbagai kejahatan. Dalam melaksanakan tugasnya anggota Polisi sering melakukan pelanggaran. Salah satunya ketika anggota Polisi sedang melaksanakan tugasnya dia lalai dalam menggunakan senjata api tersebut sehingga timbul korban dari masyarakat sipil yang tidak bersalah. Perilaku anggota Polisi masih belum banyak berubah sampai sekarang karena banyak pemberitaan tentang anggota polisi yang melakukan penembakan sering menjadi perhatian publik, terlebih terhadap polisi yang salah tembak. Tidak sedikit polisi yang kemudian diperiksa, ditindak, dan diajukan ke sidang pengadilan atau kode etik profesi karena dinilai salah tembak, atau melanggar hak asasi manusia. Salah satu kasus yang sedang terjadi adalah seorang anggota Polres Sumenep yaitu Bripka Irwantono yang lalai dalam menggunakan senjata api sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa seorang wakil ketua DPRD Sumenep yang bernama Muhammad Ridwan. Untuk mencegah agar tidak terjadi kasus seperti ini lagi maka perlu diketahui bagaimana Pengaturan kepemilikan dan penggunaan senjata api yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur bagi anggota Polisi dan apabila telah terjadi pelanggaran ataupun tindak pidana sehingga apabila terdapat korban maka bagaimana anggota Polisi itu dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya itu tersebut.