PENGGUNAAN PEMBANGKIT MEDAN LISTRIK FREKUENSI RENDAH UNTUK TERAPI DIABETES MELITUS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembangkit medan listrik 15, 30 dan 60 kHZ yang dihubungkan dengan matras terhadap perbedaan nilai kapasitansi, serta lama waktu terapi (minggu 0, 1, 2, 3, dan 4) terhadap kadar gula darah per kelompok serta antar kelompok, juga terhadap kadar insul...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/37893/1/gdlhub-gdl-s3-2011-ibrahimbin-14493-tb0510-k.pdf http://repository.unair.ac.id/37893/13/gdlhub-gdl-s2-2011-ibrahimbin-14447-tb0510-p.pdf http://repository.unair.ac.id/37893/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembangkit medan listrik 15, 30 dan 60 kHZ yang dihubungkan dengan matras terhadap perbedaan nilai kapasitansi, serta lama waktu terapi (minggu 0, 1, 2, 3, dan 4) terhadap kadar gula darah per kelompok serta antar kelompok, juga terhadap kadar insulin darah tikus diabetes melitus (DM). Penelitian menggunakan tikus jantan wistar yang dibagi menjadi kelompok normal yaitu K-1 (15 kHz), K-2 (30 kHz), dan K-3 (60 kHz) yang semuanya tanpa induksi STZ dan nicotinamide, dan kelompok DM yakni P-1 (15 kHz), P-2 (30 kHz), dan P-3 (60 kHz) yang diinduksi STZ serta nicotinamide. Terapi dilakukan selama 1 jam per hari dalam 4 minggu. Hasil pengamatan menunjukkan terdapat perbedaan nilai kapasitansi saat matras dihubungkan pembangkit medan listrik 15, 30, atau 60 kHz Yaitu masing – masing sebesar 53,39 ± 1,38; 292,14 + 43,91; dan 68,37 + 4,04 pF. Pada pengamatan kadar gula darah per minggu antar kelompok tidak didapatkan perbedaan signifikan antara kadar gula darah kelompok DM dengan kelompok normal kecuali pada minggu ke-0. Sedangkan pada pengamatan kadar gula darah per minggu pada masing-masing kelompok didapatkan pengaruh lama waktu terhadap penurunan kadar gula darah yakni pada kelompok P-1 yaitu pada perbandingan kadar gula darah minggu ke-0 dan ke-2, minggu ke-0 dan ke4, serta minggu ke-1 dan ke-4. Sedangkan pada pengamatan kadar insulin darah, tidak didapatkan perbedaan signifikan antar kelompok perlakuan. Dari data tersebut dapat disimpulkan terapi dengan frekuensi 15 kHz adalah terapi yang paling efektif dalam menurunkan kadar gula darah tikus DM. |
---|