FUNGSI SOSIAL HAK ATAS TANAH UNTUK KEPENTINGAN JALAN DI DALAM LINGKUNGAN KOMPLEK RUMAH KOMERSIAL

Keharusan pengembang adalah menyediakan dan menyerahkan fasilitas sosial kepada pemerintah kota/kabupaten setelah perumahan tersebut selesai dibangun. Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial adalah penyerahan seluruh atau sebagian prasarana lingkungan, utilitas umum dan f...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: BUDI WIBOWO, 030942135 N
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2011
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/38153/1/gdlhub-gdl-s2-2011-wibowobudi-21167-tmk133-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/38153/2/gdlhub-gdl-s2-2011-wibowobudi-17766-tmk133-1.pdf
http://repository.unair.ac.id/38153/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
id id-langga.38153
record_format dspace
spelling id-langga.381532016-06-30T04:15:02Z http://repository.unair.ac.id/38153/ FUNGSI SOSIAL HAK ATAS TANAH UNTUK KEPENTINGAN JALAN DI DALAM LINGKUNGAN KOMPLEK RUMAH KOMERSIAL BUDI WIBOWO, 030942135 N HD101-1395.5 Land use Land tenure K1000-1395 Commercial law K7585-7595 Social legislation KB410 Law reform and policies. Criticism Keharusan pengembang adalah menyediakan dan menyerahkan fasilitas sosial kepada pemerintah kota/kabupaten setelah perumahan tersebut selesai dibangun. Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial adalah penyerahan seluruh atau sebagian prasarana lingkungan, utilitas umum dan fasilitas sosial berupa tanah atau tanpa bangunannya dalam bentuk asset dan atau pengelolaan dan atau tanggung jawab dari Perum Perumnas/ Perusahaan Pembangunan Perumahan kepada Pemerintah Daerah. Dalam tesis ini penulis memfokuskan pada fungsi sosial hak atas tanah untuk kepentingan jalan di dalam lingkungan komplek rumah komersial (ruko). Sasaran yang hendak dicapai dalam tesis ini adalah kewenangan pengembang menguasai tanah fasilitas umum berdasarkan pada Hak Guna Bangunan dan upaya hukum penghuni bangunan rumah komersial untuk memperoleh haknya atas fasilitas umum. Hasil penelitian menjelaskan pengembang mempunyai kewenangan menguasai tanah fasilitas umum dengan berlindung pada HGB selama fasilitas umum yang diwajibkan kepada setiap pengembang yang merencanakan bangunan tersebut belum dibangun. Apabila fasilitas umum tersebut sudah dibangun (dalam bentuk jalan) dan pengembang tidak memberikan pada masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas umum tersebut, maka pengembang tersebut dapat dikenakan sanksi administratif, sanksi pidana maupun sanksi perdata. Upaya hukum yang ditempuh oleh penghuni bangunan rumah komersial untuk memperoleh haknya atas fasilitas umum dapat melaporkan kepada pihak penyidik untuk melakukan penyidikan sebagaimana pasal 151 UU No. 1 Tahun 2011 jo Pasal 22 Perda No. 7 Tahun 2010. Sanksi administratif dikenakan kepada pengembang yang tidak menyerahkan prasarana dan sarana dalam kondisi dan/atau dengan cara-cara yang telah ditetapkan. Sanksi pidana terhadap pengembang sebagaimana diatur dalam Pasal 24 Perda No. 7 Tahun 2010 berupa pidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Terhadap warga masyarakat yang dirugikan dapat menggugat ganti kerugian sebagaimana pasal 149 UU No. 1 Tahun 2011 atas dasar telah melakukan perbuatan melanggar hukum berupa penggantian biaya, rugi dan bunga. 2011 Thesis NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/38153/1/gdlhub-gdl-s2-2011-wibowobudi-21167-tmk133-k.pdf text id http://repository.unair.ac.id/38153/2/gdlhub-gdl-s2-2011-wibowobudi-17766-tmk133-1.pdf BUDI WIBOWO, 030942135 N (2011) FUNGSI SOSIAL HAK ATAS TANAH UNTUK KEPENTINGAN JALAN DI DALAM LINGKUNGAN KOMPLEK RUMAH KOMERSIAL. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA. http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
Indonesian
topic HD101-1395.5 Land use Land tenure
K1000-1395 Commercial law
K7585-7595 Social legislation
KB410 Law reform and policies. Criticism
spellingShingle HD101-1395.5 Land use Land tenure
K1000-1395 Commercial law
K7585-7595 Social legislation
KB410 Law reform and policies. Criticism
BUDI WIBOWO, 030942135 N
FUNGSI SOSIAL HAK ATAS TANAH UNTUK KEPENTINGAN JALAN DI DALAM LINGKUNGAN KOMPLEK RUMAH KOMERSIAL
description Keharusan pengembang adalah menyediakan dan menyerahkan fasilitas sosial kepada pemerintah kota/kabupaten setelah perumahan tersebut selesai dibangun. Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial adalah penyerahan seluruh atau sebagian prasarana lingkungan, utilitas umum dan fasilitas sosial berupa tanah atau tanpa bangunannya dalam bentuk asset dan atau pengelolaan dan atau tanggung jawab dari Perum Perumnas/ Perusahaan Pembangunan Perumahan kepada Pemerintah Daerah. Dalam tesis ini penulis memfokuskan pada fungsi sosial hak atas tanah untuk kepentingan jalan di dalam lingkungan komplek rumah komersial (ruko). Sasaran yang hendak dicapai dalam tesis ini adalah kewenangan pengembang menguasai tanah fasilitas umum berdasarkan pada Hak Guna Bangunan dan upaya hukum penghuni bangunan rumah komersial untuk memperoleh haknya atas fasilitas umum. Hasil penelitian menjelaskan pengembang mempunyai kewenangan menguasai tanah fasilitas umum dengan berlindung pada HGB selama fasilitas umum yang diwajibkan kepada setiap pengembang yang merencanakan bangunan tersebut belum dibangun. Apabila fasilitas umum tersebut sudah dibangun (dalam bentuk jalan) dan pengembang tidak memberikan pada masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas umum tersebut, maka pengembang tersebut dapat dikenakan sanksi administratif, sanksi pidana maupun sanksi perdata. Upaya hukum yang ditempuh oleh penghuni bangunan rumah komersial untuk memperoleh haknya atas fasilitas umum dapat melaporkan kepada pihak penyidik untuk melakukan penyidikan sebagaimana pasal 151 UU No. 1 Tahun 2011 jo Pasal 22 Perda No. 7 Tahun 2010. Sanksi administratif dikenakan kepada pengembang yang tidak menyerahkan prasarana dan sarana dalam kondisi dan/atau dengan cara-cara yang telah ditetapkan. Sanksi pidana terhadap pengembang sebagaimana diatur dalam Pasal 24 Perda No. 7 Tahun 2010 berupa pidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Terhadap warga masyarakat yang dirugikan dapat menggugat ganti kerugian sebagaimana pasal 149 UU No. 1 Tahun 2011 atas dasar telah melakukan perbuatan melanggar hukum berupa penggantian biaya, rugi dan bunga.
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author BUDI WIBOWO, 030942135 N
author_facet BUDI WIBOWO, 030942135 N
author_sort BUDI WIBOWO, 030942135 N
title FUNGSI SOSIAL HAK ATAS TANAH UNTUK KEPENTINGAN JALAN DI DALAM LINGKUNGAN KOMPLEK RUMAH KOMERSIAL
title_short FUNGSI SOSIAL HAK ATAS TANAH UNTUK KEPENTINGAN JALAN DI DALAM LINGKUNGAN KOMPLEK RUMAH KOMERSIAL
title_full FUNGSI SOSIAL HAK ATAS TANAH UNTUK KEPENTINGAN JALAN DI DALAM LINGKUNGAN KOMPLEK RUMAH KOMERSIAL
title_fullStr FUNGSI SOSIAL HAK ATAS TANAH UNTUK KEPENTINGAN JALAN DI DALAM LINGKUNGAN KOMPLEK RUMAH KOMERSIAL
title_full_unstemmed FUNGSI SOSIAL HAK ATAS TANAH UNTUK KEPENTINGAN JALAN DI DALAM LINGKUNGAN KOMPLEK RUMAH KOMERSIAL
title_sort fungsi sosial hak atas tanah untuk kepentingan jalan di dalam lingkungan komplek rumah komersial
publishDate 2011
url http://repository.unair.ac.id/38153/1/gdlhub-gdl-s2-2011-wibowobudi-21167-tmk133-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/38153/2/gdlhub-gdl-s2-2011-wibowobudi-17766-tmk133-1.pdf
http://repository.unair.ac.id/38153/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681144294875856896