PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DAN BENTUK AKTIVITAS PELAKU HACKING DAN CRACKING PADA TINDAK PIDANA KOMPUTER (CYBERCRIME)

Perkembangan masyarakat IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) dalam berbagai studi menunjukkan korelasi positif dengan perkembangan kriminalitas. Lebih dari dua dekade yang lalu telah muncul apa yang disebut sebagai kejahatan komputer (Computer Crime/Computer Related Crime) sebagai dampak negatif d...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DIAN ALAN SETIAWAN, 031043026
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2011
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/38192/2/gdlhub-gdl-s2-2011-setiawandi-21309-th4011-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/38192/1/gdlhub-gdl-s2-2011-setiawandi-17915-th4011.pdf
http://repository.unair.ac.id/38192/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
id id-langga.38192
record_format dspace
spelling id-langga.381922016-06-30T00:30:49Z http://repository.unair.ac.id/38192/ PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DAN BENTUK AKTIVITAS PELAKU HACKING DAN CRACKING PADA TINDAK PIDANA KOMPUTER (CYBERCRIME) DIAN ALAN SETIAWAN, 031043026 K3370 Constitutional courts and procedure K5015.4-5350 Criminal law TK5105 Computer networks and Data transmission systems Perkembangan masyarakat IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) dalam berbagai studi menunjukkan korelasi positif dengan perkembangan kriminalitas. Lebih dari dua dekade yang lalu telah muncul apa yang disebut sebagai kejahatan komputer (Computer Crime/Computer Related Crime) sebagai dampak negatif dari perkembangan teknologi komputer. Dalam hal ini peran pelaku yang secara umum dikenal dengan sebutan Hacker (pelaku hacking) atau istilah yang sebenarnya lebih tepat adalah Cracker di Indonesia cenderung mengalami peningkatan yang luar biasa. Dari sekian banyak bentuk cybercrime, hacking dan cracking merupakan salah satu bentuk yang paling penting mengingat aktivitas pelaku hacking dan cracking dalam tindak pidana komputer dapat menjelma menjadi bentuk cybercrime yang lain, yaitu dalam hal ini pencurian/pembobolan kartu kredit milik orang lain, perusakan situs web milik instansi pemerintah/perusahaan, penyebaran virus komputer, pembajakan account milik orang lain. Penanggulangan kejahatan dan tindak pidana komputer melalui aspek hukum sekalipun memiliki arti penting namun masih memerlukan dukungan aspek non yuridis agar tidak terjebak pada paradigma positivistik sempit yang akhirnya justru mengakibatkan kemandulan hukum itu sendiri. Ketika cybercrime bermunculan seiring dengan berkembang pesatnya internet di Indonesia pada awal tahun 2000-an, banyak pelaku hacking dan cracking yang merasa leluasa melakukan aktivitas penyimpangan di dunia maya dengan dalih bahwa hukum Indonesia saat itu belum menjangkau perbuatan mereka. Tetapi nyatanya setelah diberlakukan UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) pada kuartal pertama tahun 2008 hingga saat ini hampir tidak ada kasus-kasus cybercrime yang terungkap dan diproses dengan “Indonesian Cyber Law” tersebut. Penerapan UU ITE secara legalistik justru dalam beberapa kasus telah memakan korban bagi pengguna internet. Kenyataan tersebut menuntut adanya berbagai pendekatan (sosial, teknologi dan hukum) untuk menanggulangi dan mempertanggungjawabkan perbuatan bagi para pelaku hacking dan cracking di dunia maya tersebut. 2011 Thesis NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/38192/2/gdlhub-gdl-s2-2011-setiawandi-21309-th4011-k.pdf text id http://repository.unair.ac.id/38192/1/gdlhub-gdl-s2-2011-setiawandi-17915-th4011.pdf DIAN ALAN SETIAWAN, 031043026 (2011) PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DAN BENTUK AKTIVITAS PELAKU HACKING DAN CRACKING PADA TINDAK PIDANA KOMPUTER (CYBERCRIME). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA. http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
Indonesian
topic K3370 Constitutional courts and procedure
K5015.4-5350 Criminal law
TK5105 Computer networks and Data transmission systems
spellingShingle K3370 Constitutional courts and procedure
K5015.4-5350 Criminal law
TK5105 Computer networks and Data transmission systems
DIAN ALAN SETIAWAN, 031043026
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DAN BENTUK AKTIVITAS PELAKU HACKING DAN CRACKING PADA TINDAK PIDANA KOMPUTER (CYBERCRIME)
description Perkembangan masyarakat IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) dalam berbagai studi menunjukkan korelasi positif dengan perkembangan kriminalitas. Lebih dari dua dekade yang lalu telah muncul apa yang disebut sebagai kejahatan komputer (Computer Crime/Computer Related Crime) sebagai dampak negatif dari perkembangan teknologi komputer. Dalam hal ini peran pelaku yang secara umum dikenal dengan sebutan Hacker (pelaku hacking) atau istilah yang sebenarnya lebih tepat adalah Cracker di Indonesia cenderung mengalami peningkatan yang luar biasa. Dari sekian banyak bentuk cybercrime, hacking dan cracking merupakan salah satu bentuk yang paling penting mengingat aktivitas pelaku hacking dan cracking dalam tindak pidana komputer dapat menjelma menjadi bentuk cybercrime yang lain, yaitu dalam hal ini pencurian/pembobolan kartu kredit milik orang lain, perusakan situs web milik instansi pemerintah/perusahaan, penyebaran virus komputer, pembajakan account milik orang lain. Penanggulangan kejahatan dan tindak pidana komputer melalui aspek hukum sekalipun memiliki arti penting namun masih memerlukan dukungan aspek non yuridis agar tidak terjebak pada paradigma positivistik sempit yang akhirnya justru mengakibatkan kemandulan hukum itu sendiri. Ketika cybercrime bermunculan seiring dengan berkembang pesatnya internet di Indonesia pada awal tahun 2000-an, banyak pelaku hacking dan cracking yang merasa leluasa melakukan aktivitas penyimpangan di dunia maya dengan dalih bahwa hukum Indonesia saat itu belum menjangkau perbuatan mereka. Tetapi nyatanya setelah diberlakukan UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) pada kuartal pertama tahun 2008 hingga saat ini hampir tidak ada kasus-kasus cybercrime yang terungkap dan diproses dengan “Indonesian Cyber Law” tersebut. Penerapan UU ITE secara legalistik justru dalam beberapa kasus telah memakan korban bagi pengguna internet. Kenyataan tersebut menuntut adanya berbagai pendekatan (sosial, teknologi dan hukum) untuk menanggulangi dan mempertanggungjawabkan perbuatan bagi para pelaku hacking dan cracking di dunia maya tersebut.
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author DIAN ALAN SETIAWAN, 031043026
author_facet DIAN ALAN SETIAWAN, 031043026
author_sort DIAN ALAN SETIAWAN, 031043026
title PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DAN BENTUK AKTIVITAS PELAKU HACKING DAN CRACKING PADA TINDAK PIDANA KOMPUTER (CYBERCRIME)
title_short PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DAN BENTUK AKTIVITAS PELAKU HACKING DAN CRACKING PADA TINDAK PIDANA KOMPUTER (CYBERCRIME)
title_full PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DAN BENTUK AKTIVITAS PELAKU HACKING DAN CRACKING PADA TINDAK PIDANA KOMPUTER (CYBERCRIME)
title_fullStr PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DAN BENTUK AKTIVITAS PELAKU HACKING DAN CRACKING PADA TINDAK PIDANA KOMPUTER (CYBERCRIME)
title_full_unstemmed PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DAN BENTUK AKTIVITAS PELAKU HACKING DAN CRACKING PADA TINDAK PIDANA KOMPUTER (CYBERCRIME)
title_sort pertanggungjawaban pidana dan bentuk aktivitas pelaku hacking dan cracking pada tindak pidana komputer (cybercrime)
publishDate 2011
url http://repository.unair.ac.id/38192/2/gdlhub-gdl-s2-2011-setiawandi-21309-th4011-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/38192/1/gdlhub-gdl-s2-2011-setiawandi-17915-th4011.pdf
http://repository.unair.ac.id/38192/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681144302113128448