PEMBELIAN TERSELUBUNG DALAM TINDAK PIDANA NARKOTIKA

Pembelian terselubung sebagaimana diatur UU 22/1997 merupakan penambahan kewenangan penyidik sebagai teknik baru dalam upaya pemberantasan dan pengedaran narkotika, mengingat tindak pidana narkotika merupakan kejahatan dalam sindikasi yang rapi, rahasia, hati-hati serta modus operandi dan teknologi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ALFIANI ARUMNDARI, 030710408 MH
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2009
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/38318/1/gdlhub-gdl-s3-2011-arumndaria-14386-th4310-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/38318/2/gdlhub-gdl-s3-2011-arumndaria-12074-th4310.pdf
http://repository.unair.ac.id/38318/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
id id-langga.38318
record_format dspace
spelling id-langga.383182016-06-27T06:47:56Z http://repository.unair.ac.id/38318/ PEMBELIAN TERSELUBUNG DALAM TINDAK PIDANA NARKOTIKA ALFIANI ARUMNDARI, 030710408 MH HV5800-5840 Drug habits. Drug abuse K3601-3611 Medical legislation K5015.4-5350 Criminal law Pembelian terselubung sebagaimana diatur UU 22/1997 merupakan penambahan kewenangan penyidik sebagai teknik baru dalam upaya pemberantasan dan pengedaran narkotika, mengingat tindak pidana narkotika merupakan kejahatan dalam sindikasi yang rapi, rahasia, hati-hati serta modus operandi dan teknologi yang digunakan dalam kejahatan narkotika tergolong canggih dan modern sehingga sulit untuk mengumpulkan bukti yang cukup dan menemukan tersangkanya. Dikaji dari aspek Filsafat Hukum baik secara Ontologi, Epitemologi, dan Aksiologi, pembelian terselubung tidak bertentangan dengan HAM karena sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan KUHAP mengenai fase penyelidikan, dimana penyelidikan diintrodusir dengan motivasi perlindungan dan jaminan terhadap hak asasi manusia dan pembatasan ketat terhadap penggunaan upaya paksa, dimana upaya paksa baru dapat digunakan sebagai tindakan yang terpaksa dilakukan. Pembaruan UU Narkotika yang mengatur teknik pembelian terselubung dilakukan negara dalam upaya membentuk kebijakan yang meletakkan hukum dalam kerangka kesejahteraan bersama demi mewujudkan keadilan, dan dapat mencegah kerugian serta menghindari ancaman yang lebih besar bagi masa depan bangsa karena akibat yang ditimbulkan oleh kejahatan narkotika sangat merugikan. 2009 Thesis NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/38318/1/gdlhub-gdl-s3-2011-arumndaria-14386-th4310-k.pdf text id http://repository.unair.ac.id/38318/2/gdlhub-gdl-s3-2011-arumndaria-12074-th4310.pdf ALFIANI ARUMNDARI, 030710408 MH (2009) PEMBELIAN TERSELUBUNG DALAM TINDAK PIDANA NARKOTIKA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA. http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
Indonesian
topic HV5800-5840 Drug habits. Drug abuse
K3601-3611 Medical legislation
K5015.4-5350 Criminal law
spellingShingle HV5800-5840 Drug habits. Drug abuse
K3601-3611 Medical legislation
K5015.4-5350 Criminal law
ALFIANI ARUMNDARI, 030710408 MH
PEMBELIAN TERSELUBUNG DALAM TINDAK PIDANA NARKOTIKA
description Pembelian terselubung sebagaimana diatur UU 22/1997 merupakan penambahan kewenangan penyidik sebagai teknik baru dalam upaya pemberantasan dan pengedaran narkotika, mengingat tindak pidana narkotika merupakan kejahatan dalam sindikasi yang rapi, rahasia, hati-hati serta modus operandi dan teknologi yang digunakan dalam kejahatan narkotika tergolong canggih dan modern sehingga sulit untuk mengumpulkan bukti yang cukup dan menemukan tersangkanya. Dikaji dari aspek Filsafat Hukum baik secara Ontologi, Epitemologi, dan Aksiologi, pembelian terselubung tidak bertentangan dengan HAM karena sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan KUHAP mengenai fase penyelidikan, dimana penyelidikan diintrodusir dengan motivasi perlindungan dan jaminan terhadap hak asasi manusia dan pembatasan ketat terhadap penggunaan upaya paksa, dimana upaya paksa baru dapat digunakan sebagai tindakan yang terpaksa dilakukan. Pembaruan UU Narkotika yang mengatur teknik pembelian terselubung dilakukan negara dalam upaya membentuk kebijakan yang meletakkan hukum dalam kerangka kesejahteraan bersama demi mewujudkan keadilan, dan dapat mencegah kerugian serta menghindari ancaman yang lebih besar bagi masa depan bangsa karena akibat yang ditimbulkan oleh kejahatan narkotika sangat merugikan.
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author ALFIANI ARUMNDARI, 030710408 MH
author_facet ALFIANI ARUMNDARI, 030710408 MH
author_sort ALFIANI ARUMNDARI, 030710408 MH
title PEMBELIAN TERSELUBUNG DALAM TINDAK PIDANA NARKOTIKA
title_short PEMBELIAN TERSELUBUNG DALAM TINDAK PIDANA NARKOTIKA
title_full PEMBELIAN TERSELUBUNG DALAM TINDAK PIDANA NARKOTIKA
title_fullStr PEMBELIAN TERSELUBUNG DALAM TINDAK PIDANA NARKOTIKA
title_full_unstemmed PEMBELIAN TERSELUBUNG DALAM TINDAK PIDANA NARKOTIKA
title_sort pembelian terselubung dalam tindak pidana narkotika
publishDate 2009
url http://repository.unair.ac.id/38318/1/gdlhub-gdl-s3-2011-arumndaria-14386-th4310-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/38318/2/gdlhub-gdl-s3-2011-arumndaria-12074-th4310.pdf
http://repository.unair.ac.id/38318/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681144325622202368