EFEK JUS BAWANG BOMBAY (ALUUM CEPA LINN.) TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN (STZ)
Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat penurunan produksi dan sekresi insulin, resistensi insulin atau keduanya. Sekitar 90% pria penderita DM terbukti mcngalami disfungsi seksual meliputi impotensi, ejakulasi dini, penurunan libido dan infert...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
2013
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/38529/1/gdlhub-gdl-s2-2014-hasanahann-29805-tkd.52--e.pdf http://repository.unair.ac.id/38529/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat penurunan produksi dan sekresi insulin, resistensi insulin atau keduanya. Sekitar 90% pria penderita DM terbukti mcngalami disfungsi seksual meliputi impotensi, ejakulasi dini, penurunan libido dan infertilitas akibat kegagalan fungsi testis.
Penelitian pada tikus penderita DM yang diinduksi dengan streptozotocin (STZ) membuktikan terjadinya peningkatan reactive o:rygen species (ROS) dan penurunan kapasitas antioksidan. STZ merupakan bahan toksik yang merusak sci B pankreas. Mekanisme diabetogenik STZ melalui a1kilasi DNA pada gugus nitrosourea mengakibatkan kerusakan sel B pankreas. STZ juga menginduksi terbentuknya radikal bebas, seperti superoksida (02-), hydrogen peroksidase (H20 2), dan radikal hidroksil (OH-).
Sel spem1atozoa mama1ia kaya akan polyunsaturated fatty acids (PUF A) pada membran plasma dan konsentrasi scavenging enzim yang rendah pada sitoplasmanya sehingga mudah mengalami stres oksidatif dan memicu tcrjadinya peroksidasi lipid. Hal tersebut menyebabkan penurunan kualitas spermatozoa yang berpengaruh pada fertilitas.
Terapi medis untuk meningkatkan kualitas spennatozoa telah banyak diteliti
dan digunakan. Beberapa bahan alam diduga menunjukkan efek meningkatkan
kualitas Spel111atozoa, salah satunya adalah bawang bombay (Allium cepa Linn.).
Kandungan quercetin (QE) yang tinggi dalam bawang bombay dapat melindungi
spem1atozoa dari kerusakan dan oksidasi. Penelitian efek androgenik bawang
bombay terhadap spem1atogenesis tikus sehat di tahun 2008 membuktikan adanya
peningkatan serum total testosteron, level luteinizing hormone (LN) dan Iolicle
stimulating hormone (FSH), total antioxidant capacity (T AC), konsentrasi,
motilitas, dan viabilitas spermatozoa selia menurunnya konsentrasi
malondialdehyde (MDA).
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan efek pemberian jus bawang
bombay (Allium cepa Linn.) terhadap kualitas (motilitas, viabilitas, morfologi
abnormal dan konsentrasi) spem1atozoa meneit yang dijadikan DM dengan
induksi STZ.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimcntal dengan rancangan postlest
only control group design. Besar sam pel menggunakan rumus Federer dengan
jumlah sampel 32 ekor mencit yang dibagi menjadi empat kelompok : KO ad::llah
kelompok kontrol yang diberi plasebo dan jus bawang bombay 1 g/kgBB, Kl
adalah kelompok kontrol DM yang diinduksi STZ dosis rendah 50 mg/kgBB, K2
adalah kelompok yang diinduksi STZ dosis rendah 50 mg/kgBB dan diberi jus
bawang bombay 0,5 g/kgBB, K3 adalah ke1ompok yang diinduksi STZ dosis
rendah 50 mglkgBB dan diberi jus bawang bombay 1 glkgBB. Spermatozoa diambil dari kauda epididimis. Data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan uji Mann-Whitney
Rerata motilitas spermatozoa tertinggi ada pada K3 (95,38o/o±2,4S%), viabilitas dan konsentrasi tertinggi terdapat pada KO (87,7S%±3,69% dan 2S,2Sjuta/ml±2,60juta/ml), sedangkan rata-rata morfologi abnormal tertinggi ada pada Kl (29,86o/O±6,20%). Rata-rata motilitas, viabilitas dan konsentrasi spermatozoa terendah didapatkan pada KI (37,71o/o±4,3S%; 38,14o/o±S,76%; dan S,71jutalml±1,79jutalml) sedangkan rata-rata morfologi abnormal terendah ada pada KO (3 ,50o/O±2,98%). Hasil uj i normalitas dengan uj i Shapiro-Wilk pada keempat parameter didapatkan nilai p<O,OS, sehingga disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal (syarat uji ANOV A satu arah tidak terpenuhi).
Hasil analisis data menggunakan uji Kruskal-Wallis, didapatkan p<O,OS pada keempat parameter yang berarti terdapat perbedaan signifikan motilitas, viabilitas, morfologi abnormal dan konsentrasi pada keempat kelompok perlakuan.
Hasil pengamatan perbedaan antar kelompok perlakuan menggunakan uji
Mann-Whitney. Hasil untuk motilitas spermatozoa didapatkan nilai p<0,05 pada
tiap kelompok sehingga disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan motilitas
spermatozoa antar kelompok. Hasil untuk viabilitas spermatozoa didapatkan nilai
p<O,OS pada kelompok KO dan Kl, K 1 dan K2, serta Kl dan K3, sedangkan untuk
kelompok KO dan K2, KO dan K3, serta K2 dan K3 didapatkan p>O,OS. Viabilitas
spermatozoa berbeda signifikan pada KO dan Kl, Kl dan K2 serta Kl dan K3.
Hasil untuk morfologi abnormal dan konsentrasi, pada semua kelompok yang
dibandingkan didapatkan p<0,05, hanya pada KO dan K3 didapatkan p>O,OS
sehingga terdapat perbedaan signifikan morfologi abnormal dan konsentrasi
spermatozoa pada semua kelompok yang dibandingkan keeuali pada KO dan K3.
Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian jus bawang bombay dosis O,S
glkgBB dan 1 glkgBB meningkatkan motilitas, viabilitas dan konsentrasi serta
menurunkan morfologi abnormal spermatozoa meneit yang dijadikan DM dengan
induksi STZ.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis toksik (lethal dose)
jus bawang bombay untuk keamanan terapi dan perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut tentang efek jus bawang bombay dengan parameter lain yang berhubungan
dengan kualitas spermatozoa seperti pemeriksaan hormon testosteron, sel Leydig,
sel Sertoli, sel-sel spermatogenik maupun kadar FSH dan LH pada meneit yang
dijadikan DM dengan induksi STZ. |
---|