PENGARUH LAMA DAN INTERVAL PERENDAMAN TERHADAP BIOMASSA DAN KADAR SAPONIN AKAR ADVENTIF TANAMAN GINSENG JAWA (Talinum paniculatum (Jacq.) Gaertn.) PADA BIOREAKTOR PERENDAMAN SEMENTARA (Temporary Immersion Bioreactor)

Ginseng Jawa (Talinum paniculatum (Jacq.) Gaertn.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder hampir sama dengan ginseng Korea (Panax ginseng), salah satunya adalah saponin. Bioreaktor perendaman sementara merupakan metode efektif untuk memproduksi senyawa metabolit sekunder. Hal ini disebabkan a...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nike Oktavia Sri Saputri, 081141004
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2014
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/38642/1/gdlhub-gdl-s2-2014-saputrinik-31187-4.abstr-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/38642/2/gdlhub-gdl-s2-2014-saputrinik-31187-full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/38642/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Ginseng Jawa (Talinum paniculatum (Jacq.) Gaertn.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder hampir sama dengan ginseng Korea (Panax ginseng), salah satunya adalah saponin. Bioreaktor perendaman sementara merupakan metode efektif untuk memproduksi senyawa metabolit sekunder. Hal ini disebabkan adanya penyerapan nutrisi dan oksigen yang berlangsung secara optimal, sehingga dapat digunakan untuk memproduksi biomassa dan kadar saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh lama dan interval perendaman dengan menggunakan bioreaktor perendaman sementara terhadap biomassa dan kadar saponin tanaman ginseng jawa. Interval perendaman yang digunakan adalah 3,6,12 jam sedangkan lama perendaman adalah 1,3,5,7 menit. Akar adventif diinduksi dari eksplan daun menggunakan zat pengatur tumbuh indol butyric acid (IBA) sebanyak 2 mg/L. Akar adventif selanjutnya dimasukkan kedalam bioreaktor perendaman sementara selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan biomassa dan kadar saponin akibat adanya perlakuan lama dan interval perendaman. Hasil terbaik diperoleh pada kombinasi lama perendaman 5 menit dan interval 12 dengan biomassa 3,6683 gram, kecepatan pertumbuhan 0,027 g/hari, luas noda saponin 12,56 mm2/ hari dan ketebalan noda skala 4+.