Hubungan Kuesioner Riwayat Perdarahan dengan PPT, aPTT dan Hitung Trombosit Pada Pasien Pembedahan IRD RSU Dr. Soetomo

Latar Belakang: Satu hal yang harus dipastikan pada pasien yang akan menjalani pembedahan darurat adalah apakah fungsi hemostatiknya normal atau tidak. Pemeriksaan laboratorium untuk faal hemostasis rutin masih diperdebatkan perlu tidaknya, terutama untuk pasien pembedahan darurat. Anamnesis terstru...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Maryo Laukati
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2013
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/38697/1/gdlhub-gdl-s2-2014-laukatimar-31653-3.abst-k.pdf
http://repository.unair.ac.id/38697/12/gdlhub-gdl-s2-2014-laukatimar-31653-FULL%2520TEXT.pdf
http://repository.unair.ac.id/38697/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang: Satu hal yang harus dipastikan pada pasien yang akan menjalani pembedahan darurat adalah apakah fungsi hemostatiknya normal atau tidak. Pemeriksaan laboratorium untuk faal hemostasis rutin masih diperdebatkan perlu tidaknya, terutama untuk pasien pembedahan darurat. Anamnesis terstruktur (kuesioner) dapat menjadi penapis dini untuk memperkirakan risiko gangguan fungsi hemostatik preoperatif. Tujuan: Menganalisis hubungan kuesioner riwayat perdarahan dengan PPT, aPTT dan hitung trombosit preoperatif pada pasien pembedahan darurat. Metode: Penelitian analitik observasional dengan rancangan potong lintang. Lima puluh tiga pasien pembedahan darurat IRD RSU dr. Soetomo Surabaya, pada saat pemeriksaan preoperatif mengisi kuesioner riwayat perdarahan dan kemudian dilakukan pemeriksaan PPT, aPTT dan hitung trombosit. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji statistik Kappa. Hasil: Terdapat kesesuaian kuesioner riwayat perdarahan dengan faal hemostatik preoperatif (PPT, aPTT dan hitung trombosit) dengan nilai uji Kappa: 0,625, harga P < 0,0001. Nilai uji Kappa turun bila kuesioner riwayat perdarahan dihubungkan dengan PPT (uji Kappa: 0,348, harga P < 0,05) atau aPTT (uji Kappa: 0,566, harga P < 0,001) secara terpisah. Kuesioner riwayat perdarahan tidak memiliki kesesuaian dengan hitung trombosit. Kelemahan penelitian ini karena hanya mengukur jumlah trombosit, tapi tidak mengukur kualitas trombosit. Simpulan: Terdapat hubungan kuesioner riwayat perdarahan dengan PPT dan aPTT preoperatif pada pasien pembedahan darurat. Tidak terdapat hubungan kuesioner riwayat perdarahan dengan hitung trombosit preoperatif pada pasien pembedahan darurat. Kuesioner riwayat perdarahan dapat memprediksi gangguan hemostatik preoperatif.