PERGESERAN IDENTITAS BUDAYA PEREMPUAN BALI KAWIN CAMPUR PADA DAERAH PESISIR PANTAI LOVINA DI DESA KALIBUKBUK BULELENG
Penelitian ini berangkat dari permasalahan identitas perempuan Bali kawin campur pada pesisir pantai Lovina. Dengan permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi identitas perempuan Bali kawin campur dari segi aktivitas budayanya, mencakup bentuk pergeseran aktivitas, fa...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2014
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/39007/2/gdlhub-gdl-s2-2014-ayutamiput-34051-6.abstr-k.pdf http://repository.unair.ac.id/39007/1/gdlhub-gdl-s2-2014-ayutamiput-34051-full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/39007/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini berangkat dari permasalahan identitas perempuan Bali kawin campur pada pesisir pantai Lovina. Dengan permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi identitas perempuan Bali kawin campur dari segi aktivitas budayanya, mencakup bentuk pergeseran aktivitas, faktor-faktor yang mempengaruhinya dan makna yang terwujud dari adanya pergeseran identitas budaya atau identitas kebalian perempuan Bali.
Penelitian ini memanfaatkan metode deskriptif kualitatif. Dengan mengambil informan dari desa Kalibukbuk, data diambil melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teori utama yaitu identitas budaya Stuart Hall (1992) yang digunakan keseluruhan untuk melihat penyebab khusus dari adanya pergeseran budaya dan makna identitas budaya yang terbentuk. Teori evolusi budaya White (2007) untuk melihat adanya pergeseran budaya dan melihat penyebab umum dari adanya pergeseran budaya, kemudian teori perkawinan dari Budiana digunakan untuk melihat perkawinan di Bali.
Hasil analisis data menunjukkan adanya pergeseran aktivitas budaya mejejahitan dan menari Bali. Mejejahitan mengalami pergeseran dalam aspek intensitas, tempat, alat dan bahan, serta teknik dan produk jejahitan. Sementara, menari Bali mengalami pergeseran dimana sudah tidak dilakukan lagi oleh perempuan Bali kawin campur. Identitas perempuan Bali kawin campur adalah identitas antiesensialis yang ditunjukkan dengan adanya discontinuity, dislocated dan fragmentation dalam penyebab khusus pergeseran aktivitas budaya. Pergeseran ini menyebabkan identitas kebalian perempuan Bali sedikit bergeser, akan tetapi muncul makna pemberdayaan perempuan dari adanya pergeseran aktivitas budaya ini. Perempuan Bali kawin campur sedang merancang identitas proyek atau identitas baru mereka sebagai perempuan yang lebih kuat dalam sosial budaya masyarakat Bali. |
---|