EFEK PEMBERIAN DIET TINGGI LEMAK TERHADAP PENURUNAN KONSENTRASI SECRETORY IMMUNOGLOBULIN A (sIgA) SALIVA SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEPARAHAN PERIODONTITIS (PENELITIAN EKSPERIMEN LABORATORIS)
Banyak faktor yang dapat menimbulkan permasalahan pada gigi, diantaranya adalah penyakit infeksi yang menyerang rongga mulut, seperti karies gigi, gingivitis, dan periodontitis. Periodontitis merupakan suatu keadaan inflamasi yang menyerang jaringan penyangga gig...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2014
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/39150/2/Binder5.pdf http://repository.unair.ac.id/39150/13/gdlhub-gdl-s2-2014-kristantir-34571-6.ringk-n.pdf http://repository.unair.ac.id/39150/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Banyak faktor yang dapat menimbulkan permasalahan pada gigi,
diantaranya adalah penyakit infeksi yang
menyerang rongga mulut, seperti karies
gigi, gingivitis, dan periodontitis.
Periodontitis merupakan suatu keadaan
inflamasi yang menyerang jaringan penyangga gigi, disebabkan oleh mikroba
sebagai etiologi
.
Beberapa penelitian mel
aporkan bahwa peningkatan k
adar
lipid
plasma
dapat beri
siko meningkatkan keparahan penyakit periodontal
.
Hiperlipidemia ternyata juga menyebabkan perubahan pada
sel imun dan
proses penyembuhan luka, sehingga juga meningkatkan kemungkinan untuk
terserang per
iodontitis atau infeksi l
ainnya. P
eriodontitis
terutama disebabkan
oleh bakteri
A
ggregatibacter
actinomycetemcomitans (Aa)
.
Namun,
daya tahan
tubuh dan imunitas
yang lemah juga dapat menyebabkan periodontitis kronis
.
P
enderita penyakit periodontal dengan kadar
secretory
IgA
(sIgA
) yang lebih
rendah memiliki ri
siko untuk menderita penyakit periodontal yang l
ebih parah
.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti beranggapan bahwa hewan coba
yang diberikan diet tinggi lemak, akan mengalami peningkatan akumulasi lemak
pada sel
-
sel pa
renkimal kelenjar saliva sehingga menyebabkan perubahan
morfologi pada sel
-
sel serous, asini, dan duktus yang berakibat menurunnya
sekresi sIgA saliva sebagai salah satu komponen imunitas rongga mulut pada saat
terjadi periodontitis sehingga akan menyebabk
an peningkatan keparahan
periodontitis yang dapat diukur dengan
mengukur kedalaman poket menggunakan
thin wire
, m
emeriksa derajat perdarahan
, dan memeriksa derajat kegoyangan gigi
.
Jenis
penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental dengan
rancangan penelitian
post test only control group design
. Sampel dalam penelitian
ini adalah tikus putih (
Rattus norvegicus
) Galur Wistar jantan berjumlah 24 ekor,
berumur sekitar 40
-
60 hari dengan berat badan 150
-
200 gram, kondisi sehat fisik,
dibagi menj
adi 4 kelompok berdasarkan teknik alokasi random. Perlakuan berupa
pemberian pakan standar pada 2 kelompok dan pemberian diet tinggi lemak pada
2 kelompok yang lain selama 35 hari, kemudian dilakukan induksi periodontitis
menggunakan bakteri Aa masing
-
masi
ng pada 1 kelompok dari pakan standar dan
1 kelompok diet tinggi lemak selama 1 minggu.
Analisa data yang dilakukan adalah uji statistik deskriprif, uji beda antar
kelompok
Games
-
Howell
, dan Uji Korelasi
Pearson
. Hasil statistik deskriptif
variabel tergan
tung sIgA saliva adalah 6199,7 ± 745,94 ng/ml untuk kelompok
pakan standar tanpa periodontitis, 7328,5 ± 1029,00 untuk kelompok pakan
standar dengan periodontitis, 4379,2 ± 306,08 untuk kelompok diet tinggi lemak
tanpa periodontitis, dan 5410,2 ± 475,51 un
tuk kelompok diet tinggi lemak
dengan periodontitis. Sedangkan untuk variabel kedalaman poket, hasil statistik
deskriptifnya adalah 1,00 ± 0,00 untuk semua kelompok. Hasil statistik deskriptif
untuk variabel perdarahan adalah 0,00 ± 0,00 untuk kelompok pak
an standar tanpa
periodontitis dan diet tinggi lemak tanpa periodontitis dan 1,00 ± 0,00 untuk
kelompok pakan standar dengan periodontitis dan diet tinggi lemak dengan periodontitis. Untuk variabel derajat kegoyangan gigi, hasil uji statistik
deskriptifny
a adalah 0,00 ± 0,00 untuk semua kelompok.
Untuk mengetahui hubungan antara kadar trigliserida dan kolesterol
dengan
konsentrasi sIgA saliva, dilakukan Uji Korelasi
Pearson
dan didapatkan
hasil
bahwa terdapat hubungan antara kadar kolesterol dengan
konsentrasi sIgA
saliva (p = 0,000
; r =
-
0,749
)
.
Sedangkan antara kadar trigliserida dan konsentrasi
sIgA saliva tidak terdapat hubungan (p = 0,103
; r = 0,431
).
Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan:
(1) Diet tinggi lemak dapat
menurunkan konsentra
si sIgA saliva pada tikus
Rattus norvegicus
,
(
2)
Pada
penelitian ini, d
iet tinggi lemak tidak dapat meningkatkan kedalaman poket,
derajat perdarahan, dan derajat kegoyangan gigi pada periodontitis pada
Rattus
norvegicus
,
(3)
Pada penelitian ini, t
idak ada
hubungan antara konsentrasi sIgA
saliva dengan kedalaman poket, derajat perdarahan, dan derajat kegoyangan gigi
pada periodontitis pada
Rattus norvegic |
---|