PENGARUH PEMBERIAN ANTIMALARIA HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) TERHADAP PERKEMBANGAN STADIUM DAN PERUBAHAN MORFOLOGI PARASIT Plasmodium falciparum

Timbulnya resistensi Plasmodium yang menyerang manusia terhadap Artemisinin menambah kesulitan pemberantasan malaria. Oleh karena itu perlu mencari obat antimalaria baru yang berasal dari bahan alam maupun sintesis selain vaksin yang belum berhasil. Hasil fraksinasi atau isolasi ekstrak etanol...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ERIKA MARIA RESI, NIM011141012
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2014
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/39153/1/gdlhub-gdl-s2-2014-resierikam-34574-6.ringk-n.pdf
http://repository.unair.ac.id/39153/2/Binder2.pdf
http://repository.unair.ac.id/39153/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Timbulnya resistensi Plasmodium yang menyerang manusia terhadap Artemisinin menambah kesulitan pemberantasan malaria. Oleh karena itu perlu mencari obat antimalaria baru yang berasal dari bahan alam maupun sintesis selain vaksin yang belum berhasil. Hasil fraksinasi atau isolasi ekstrak etanol herba sambiloto (Andrographis paniculata Nees) diperoleh ekstrak etanol 96%, ekstrak etanol deklorofil dan senyawa andrografolida yang merupakan zat aktif utama dari herba sambiloto yang termasuk dalam golongan lakton. Uji aktivitas antimalaria dari ekstrak etanol dan senyawa andrografolida terhadap Plasmodium falciparum secara in vitro menunjukkan bahwa senyawa andrografolida dikatakan memiliki aktivitas aktif sebagai antimalaria nilai IC50 sebesar 0,220 μg/ml dibanding ekstrak etanol 96% dan ekstrak etanol deklorofil yang mempunyai aktivitas baik-sedang. Uji efek antimalaria herba sambiloto (Andrographis paniculata Nees) terhadap perkembangan stadium dan morfologi parasit P. falciparum secara in vitro menunjukkan bahwa terdapat hambatan perkembangan stadium parasit pada stadium tropozoit dan stadium skizon dan menyebabkan parasit tumbuh dengan morfologi yang abnormal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa antimalaria herba sambiloto (Andrographis paniculata Nees) dikatakan mempunyai aktivitas aktif sebagai antimalaria secara in vitro untuk senyawa andrografolida dan aktivitas baiksedang untuk ekstrak etanol 96% dan ekstrak etanol deklorofil, menyebabkan penundaan atau hambatan perkembangan stadium pada stadium tropozoit dan skizon serta menyebabkan parasit tumbuh dengan morfologi yang abnormal. Oleh karena itu antimalaria herba sambiloto dalam berpotensi digunakan sebagai obat antimalaria baru yang bersifat skizontosida darah.