Nitis Performativitas dan Ruang Waria di Kota Surabaya

Tesis ini mempelajari tentang materialisasi gender dalam dan melalui ruang serta makna yang melingkupinya. Diinspirasi oleh karya Tyler dan Cohen tentang performativitas gender dan ruang organisasional, tesis ini mengeksplorasi upaya waria mempertahankan performativitasnya di kota yang gencar melaku...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Irmia Fitriyah
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2015
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/39460/4/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf
http://repository.unair.ac.id/39460/1/2.%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/39460/2/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/39460/3/4.%20BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/39460/6/5.%20BAB%202%20KAJIAN%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/39460/8/6.%20BAB%203%20METODE%20PENELITIAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/39460/11/7.%20BAB%204%20HASIL%20DAN%20PEMBAHASAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/39460/9/8.%20BAB%205%20PENUTUP.pdf
http://repository.unair.ac.id/39460/10/9.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/39460/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Tesis ini mempelajari tentang materialisasi gender dalam dan melalui ruang serta makna yang melingkupinya. Diinspirasi oleh karya Tyler dan Cohen tentang performativitas gender dan ruang organisasional, tesis ini mengeksplorasi upaya waria mempertahankan performativitasnya di kota yang gencar melakukan upaya normalisasi heteroseksual. Mengacu pada performativitas Butler dan prinsip tiga dimensi Lefvebre, saya mengeksplorasi performativitas waria melalui transformasi tubuh mereka dalam relasinya dengan gagasan ideal tentang ruang yang dibangun oleh otoritas. Lalu, saya mengeksplorasi upaya waria untuk membentuk ruang mereka dan mencari makna keseluruhan dari pengalaman tersebut. Menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan FGD, saya menemukan bahwa �nitis��materialisasi waria�adalah bentuk perlawanan waria terhadap gagasan ideal tentang gender dan seksualitas dan jalanan di malam hari adalah tempat waria dapat melakukan �nitis� secara maksimal, sehingga kemudian dapat dikatakan bahwa kehidupan jalanan di malam hari adalah simbol perlawanan waria pada upaya normalisasi heteroseksual di kota Surabaya. Perlawanan ini selanjutnya merupakan upaya waria untuk membangun kota yang lebih adil.