ASOSIASI ANTARA KADAR HbA1C DAN TRANSFORMING GROWTH FACTOR BETA 1 PLASMA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

Latar belakang: Diabetes mellitus telah menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia, dengan angka morbiditas dan mortalitas yang terus meningkat. Hiperglikemia kronik memegang peran penting dalam inisiasi dan progresi dari komplikasi mikrovaskuler diabetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PRADANA ZAKY ROMADHON, NIM01098024
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/39642/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/39642/2/PPDS.IPD.%2009-16%20Rom%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/39642/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar belakang: Diabetes mellitus telah menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia, dengan angka morbiditas dan mortalitas yang terus meningkat. Hiperglikemia kronik memegang peran penting dalam inisiasi dan progresi dari komplikasi mikrovaskuler diabetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa patofisiologi mikrovaskuler diabetik dikaitkan dengan proses inflamasi kronik yang dipicu oleh peran beberapa sitokin dan growth factors. Transforming Growth Factor Beta -1 (TGF β1) diduga merupakan mediator kunci patogenesis komplikasi mikrovaskuler yang terkait hiperglikemia kronis. Namun, penelitian-penelitian yang ada tentang hubungan TGF β1 dengan kondisi hiperglikemia kronis menunjukkan hasil yang kontroversial. Tujuan: Menentukan asosiasi antara kadar HbA1c dan TGF β1 plasma pada pasien DMT2. Metode: Penelitian observasional analitik cross-sectional pada pasien DMT2 yang berumur 18 tahun keatas. HbA1c diukur menggunakan sampel darah vena dengan antikoagulan menggunakan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Pemeriksaan TGF β1 dilakukan dengan metode ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) dengan menggunakan reagensia Human TGF β1 quantikine ELISA (R&D). Analisis statistik korelasi antara kadar HbA1c dan TGF β1 plasma menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Jumlah subyek penelitian 30 orang. Median kadar HbA1c yaitu 7,15 % (4,7-13,6 %). Median kadar TGF β1 plasma yaitu 150,8 pg/mL (23,6-2089,2 pg/mL). Uji korelasi Spearman menunjukkan terdapat korelasi positif kuat dan bermakna antara kadar HbA1c dan TGF β1 plasma pada pasien DMT2 (rs = 0,637; p = 0,000). Kesimpulan: Terdapat asosiasi positif bermakna antara antara kadar HbA1c dan TGF β1 plasma pada pasien DMT2