HUBUNGAN KADAR HORMON PARATIROID INTAK DENGAN GAMBARAN EROSI SUBPERIOSTEAL PHALANG MANUS DAN KADAR BONE-SPESIFIC ALKALINE PHOSPHATASE PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK NON DIALISIS

Latar belakang : Prevalensi kelainan tulang akibat abnormalitas hormon paratiroid (PTH) pada penyakit ginjal kronik (PGK) tinggi. Banyak penelitian mengenai hubungan antara intact PTH (iPTH) dengan kelainan tulang, baik dari gambaran radiologi maupun marker biokimia tulang bone-spesific alkaline...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NURITA INDARWULAN, NIM011080204
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/39643/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/39643/2/PPDS.%20IPD.%2010-16%20Ind%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/39643/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar belakang : Prevalensi kelainan tulang akibat abnormalitas hormon paratiroid (PTH) pada penyakit ginjal kronik (PGK) tinggi. Banyak penelitian mengenai hubungan antara intact PTH (iPTH) dengan kelainan tulang, baik dari gambaran radiologi maupun marker biokimia tulang bone-spesific alkaline phosphatase (b-ALP), namun menunjukkan hasil berbeda sehingga hubungan antara iPTH dengan gambaran radiologi tulang dan b-ALP masih kontroversi hingga saat ini. Tujuan : Mengetahui hubungan antara kadar iPTH dengan gambaran erosi subperiosteal phalang manus dan kadar b-ALP pada pasien PGK non dialisis Metode : Penelitian analitik cross-sectional pada 60 pasien PGK non dialisis usia 18-65 tahun. Kadar iPTH diperiksa dengan metode ECLIA, erosi subperiosteal phalang manus diperiksa dengan foto polos manus, serta kadar b-ALP diperiksa dengan metode ELISA. Analisis hubungan kadar iPTH dengan erosi subperiosteal phalang manus menggunakan uji koefisien kontingensi. Analisis hubungan kadar iPTH dengan kadar b-ALP menggunakan uji koefisien kontingensi. Hasil : Median kadar iPTH yaitu 102,19 pg/ml (12,46-477,30 pg/ml). Erosi subperiosteal phalang manus didapatkan pada 76,7% subyek. Median kadar b- ALP yaitu 29,88 ng/ml (12,79-110,38 ng/ml). Uji koefisien kontingensi menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara kadar iPTH dengan erosi subperiosteal phalang manus (r = 0,103; p = 0,727). Uji koefisien kontingensi menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara kadar iPTH dengan kadar b-ALP (r = 0,167; p = 0,424). Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara kadar iPTH dengan erosi subperiosteal phalang manus dan kadar bALP pada pasien PGK non dialisis, kemungkinan karena banyak variabel lain yang lebih mempengaruhi variabelvariabel utama penelitian yang tidak diperhitungkan.