PERBANDINGAN NILAI KEPOSITIFAN INDUKSI SPUTUM NACL 3 % DAN TEKNIK BRONCHO ALVEOLAR LAVAGE PADA PNEUMOCYSTIS PNEUMONIA

• Main Author: RETNA DWI PUSPITARINI, NIM011080918
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2016
• Subjects: RC705-779 Diseases of the respiratory system
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/39666/1/ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/39666/2/PPDS.%20PKR.%2009-16%20Pus%20p.pdf; http://repository.unair.ac.id/39666/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Latar Belakang : Pneumocystis pneumonia (PCP) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada individu dengan immunocompromised. Insiden PCP pada pasien HIV yaitu 0,3 kasus per 100 orang per tahun dengan angka kematian 63,6%. Diagnosis PCP mengalami kesulitan karena organisme penyebabnya tidak dapat di kultur. Beberapa upaya yang dilaksanakan untuk memperoleh sampel sputum yang representatif yaitu melalui induksi sputum dan bronkoskopi. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan diagnosis PCP dengan cara induksi sputum NaCl 3% dan bronchoalveolar lavage (BAL). Metode : Penelitian ini merupakan studi analitik cross sectional, dilakukan di Ruang UPIPI RSUD dr Soetomo Surabaya mulai bulan September 2015 sampai dengan Februari 2016, pasien HIV-positif yang berusia 21-65 tahun dengan suspek PCP secara klinis dan radiologis. Semua pasien dilakukan pemeriksaan induksi sputum dan BAL dan dilakukan pemeriksaan Giemsa untuk menegakkan diagnosis PCP. Hasil : Subyek penelitian berjumlah 13 orang, dengan rata-rata usia 40 tahun dengan dominan laki-laki 11 orang (84,6%). Semua pasien dengan keluhan utama sesak napas dan keluhan umum dominan batuk dengan dahak sulit keluar. Faktor risiko dominan freesex. Rata-rata subyek penelitian mendapat terapi cotrimoxazole 3,5 hari. Enam pasien pernah mendapat terapi ARV. Rata-rata kadar serum LDH yaitu 554,62 ± 376,707 U/l. Gambaran radiologis dominan retikulogranuler pattern (76,9%). Gambaran FOB dominan hasilnya normal (84,6%). Hasil pemeriksaan Giemsa dengan induksi sputum dan BAL tidak ada hasil yang positif. Kesimpulan : Hasil pemeriksaan Giemsa induksi sputum dan BAL tidak bisa dibandingkan karena tidak ada hasil yang positif.