Survival Rate Pada Anak-Anak Penderita Hidrosefalus Komunikans Akibat Meningitis Bakterial Dengan Pemberian Antibiotika Intravena Dan Kombinasi Intravena-intraventikular Di Rsud Dr. Soetomo Selama Tahun 2014
Latar Belakang: Hingga saat ini prosedur pemberian antibiotika secara intraventrikular pada anak-anak penderita meningitis bakterial masih merupakan suatu kontroversi. Namun secara teori, pemberian antibiotika secara intraventrikular dapat memberikan konsentrasi antibiotika yang lebih tinggi di c...
Saved in:
Summary: | Latar Belakang: Hingga saat ini prosedur pemberian antibiotika secara
intraventrikular pada anak-anak penderita meningitis bakterial masih merupakan
suatu kontroversi. Namun secara teori, pemberian antibiotika secara intraventrikular
dapat memberikan konsentrasi antibiotika yang lebih tinggi di cairan serebrospinal
(CSS) daripada secara intravena. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan
efektivitas terapi pemberian antibiotika intravena dan kombinasi antibiotika
intravena-intraventrikular pada anak-anak penderita hidrosefalus komunikans akibat
meningitis bakterial.
Metode: Penelitian observasional deskriptif secara longitudinal prospektif ini
mengambil sampel anak-anak penderita meningitis bakterial usia baru lahir hingga 18
tahun yang diberikan injeksi antibiotika intravena dan kombinasi antibiotika
intravena-intraventrikular yang dirawat di RSUD dr. Soetomo pada Januari-Desember
2014. Pemilihan pemberian antibiotika intravena atau kombinasi intravenaintraventrikular
adalah berdasarkan keputusan dari hasil diskusi Divisi Pediatri dan
Infeksi Departemen Bedah Saraf RSUD dr. Soetomo.
Hasil: Dari lima sampel yang mendapatkan terapi antibiotika intravena, seluruh
sampel (100%) meninggal (survival rate 0%). Dari lima sampel yang mendapatkan
terapi kombinasi antibiotika intravena-intraventrikular, empat sampel (80%)
meninggal, sementara satu sampel (20%) diperoleh perbaikan klinis dan CSS steril
kemudian dilakukan tindakan pemasangan VP shunt setelah perawatan selama 37 hari
(survival rate 20%). Median survival time antara sampel yang mendapatkan terapi
antibiotika intravena dan kombinasi intravena-intraventrikular empirik-terapetik
menggunakan uji komparasi non parametrik Log Rank (Mantel-Cox), diperoleh
perbedaan yang signifikan (p<0,002). Sementara uji komparasi median survival time
pada sampel yang mendapatkan terapi antibiotika intravena dan kombinasi intravenaintraventrikular
terapetik diperoleh juga perbedaan yang signifikan (p<0,008).
Kesimpulan: Terapi kombinasi antibiotika intravena-intraventrikular pada anak-anak
penderita hidrosefalus komunikans akibat meningitis bakterial memiliki survival time
yang lebih baik. |
---|